Jakarta (Antaranews Jogja) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan dirinya ingin istirahat dari pencalonan presiden maupun wakil presiden pada Pilpres 2019.
"Seperti yang sering saya katakan, saya sendiri tentu ingin istirahat. Apalagi masalah konstitusi sudah menetapkan hal seperti itu, yang harus dua kali (menjabat)," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.
JK pun menyampaikan pengalaman suka dan duka selama mendampingi Presiden Joko Widodo selama hampir satu periode kepemimpinan.
Menurut Kalla, Jokowi adalah sosok sederhana sehingga tidak terdapat banyak kendala selama mendampingi pemerintahan Jokowi.
"Semua baik, Pak Jokowi orang sederhana, jadi kami tidak banyak masalah. Ya kami dapat bekerja bersama. Bagi saya, bekerja bersama dengan Pak Jokowi suatu tugas, amanah yang tentu harus saya laksanakan dengan baik," jelasnya.
Terkait penilaian beberapa pihak bahwa dia adalah sosok tepat untuk kembali mendampindi Joko Widodo dalam pencalonan Pilpres 2019, JK mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi tanggapan publik tersebut.
"Ya tentu seperti yang saya katakan, saya berterima kasih kepada setiap tanggapan-tanggapa yang baik, atas apa yang telah kita kerjakan selama ini. Tetapi kan konstitusi berbunyi begitu, ya nanti lah kita perhatikan," ujarnya.
Sejumlah survei menunjukkan bahwa nama Jusuf Kalla masih dipercaya publik seagai pendamping Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
Hasil survei Populi Center pada Februari lalu menunjukkan elektabilitas Jusuf Kalla menempati urutan pertama dengan mencapai 15,6 persen dalam daftar nama calon wakil presiden.
Terakhir, survei litbang Kompas juga menampilkan nama Jusuf Kalla sebagai tokoh yang paling banyak dipilih responden, dengan angka 15,6 persen, untuk kembali maju di Pilpres 2019 mendampingi Presiden Jokowi.
Berita Lainnya
PMI bantu kebutuhan pengungsi korban banjir Demak, Jateng
Rabu, 20 Maret 2024 14:39 Wib
Muhammadiyah "launching" buku "Jalan Baru Moderasi Beragama"
Selasa, 5 Maret 2024 6:30 Wib
JK tak etis wakili Golkar bertemu Megawati, beber politisi Golkar
Jumat, 1 Maret 2024 3:18 Wib
Hak angket hilangkan kecurigaan kecurangan pemilu, kata JK
Sabtu, 24 Februari 2024 18:42 Wib
Jika menang, Cak Imin siap "slepet" kondisi Indonesia
Rabu, 10 Januari 2024 15:43 Wib
JK dukung pasangan Anies-Muhaimin
Rabu, 20 Desember 2023 10:22 Wib
Pemilu 2024 jadi rekonsiliasi bangsa, pinta Ganjar
Senin, 20 November 2023 0:54 Wib
JK: Saya akan pilih pemimpin mencintai masjid
Rabu, 15 November 2023 15:40 Wib