Jakarta (Antaranews Jogja) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi menilai kebijakan yang diambil pemerintah terkait bawang putih harus berpihak kepada rakyat, salah satunya dengan langkah pemerintah menyediakan lahan dan bibit bawang putih bagi petani lokal.
"Kami meminta pemerintah menyediakan lahan dan bibit bawang putih, hal itu menjadi kewajiban pemerintah," kata Viva Yoga di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Asosiasi Pengusaha Bawang Putih, dan para importir bawang putih.
Viva Yoga menjelaskan Kementerian Pertanian membuat Permentan No. 16 tahun 2016 yang mewajibkan para importir bawang putih diwajibkan melakukan pengembangan penanaman bawang putih dalam negeri dengan ketentuan bisa menghasilkan 5 persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) per-tahun.
Menurut dia, apabila para importir tidak bisa memenuhi hal itu, maka sudah sepantasnya tidak diberikan RIPH.
"Apa yang diwajibkan pada importir menanam 5 persen kuota itu pemerintah harus mempermudah penyediaan sarana dan prasarana. Kalau ada importir yang memenuhi kewajiban nanti jangan diloloskan RIPH," ujarnya.
Dalam RDP itu, perwakilan Importir bawang putih, Purwani Mengeluhkan kebijakan Kementan yang mewajibkan semua importir menanam bawang putih, 5 persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) per tahun.
Purwani mengatakan, keluhannya itu bukan soal kewajiban penanaman bawang itu yang menjadi masalah namun tidak adanya lahan untuk ditanami bawang putih.
"Akan terjadi kanibalisme lahan, artinya lahan yang produktif diganti menjadi bawang putih, nah sesuai dengan Permentan yang baru 38 tahun 2018 pasal 33 ayat 1 itu semua dianjurkan lahan baru, untuk ditanam. Tapi lahan baru kondisi alam di Indonesia ini susah," ujar Purwani.
Ia mengungkapkan pihaknnya sudah pernah menanam bawang namun kendala utama adalah tidak adanya lahan untuk ditanami.
Dia mencontohkan di daerah Bondowoso, Jawa Timur, dirinya mengirim bibit bawang putih 8 ton ditanam hanya 8 hektar namun sisanya tidak ditanam sampai bibitnya kempes.
Menurut dia, dirinya diberikan lokasi yang lain yaitu di lereng bukit Argopura yang jaraknya jauh, lalu ke Kintamani malah ditolak petani lokal karena lebih memilih menanam kentang.
Ketua Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia Piko Nyoto juga mengatakan bahwa pihaknya selama ini serius menanam bibit bawang putih dan menampik tudingan bahwa importir bawang putih berada di balik melambungnya harga komoditi tersebut.
Berita Lainnya
AS membantah terima peringatan dini serangan Iran ke Israel
Selasa, 16 April 2024 12:46 Wib
Israel membuka rute tambahan bantuan ke Gaza
Jumat, 5 April 2024 21:09 Wib
Ukraina kutuk ucapan Paus "kibarkan bendera putih" dari Paus Fransiskus
Senin, 11 Maret 2024 11:04 Wib
Relawan Prabowo ajak kibarkan Bendera Merah Putih
Sabtu, 10 Februari 2024 4:36 Wib
Capres Ganjar bantah Ahok "kuda putih" Jokowi
Selasa, 6 Februari 2024 22:08 Wib
Prabowo temui pekerja PT PAL yang bangun fregat
Rabu, 24 Januari 2024 16:21 Wib
Ini takaran konsumsi air yang tepat sesuai usia
Selasa, 16 Januari 2024 7:20 Wib
Gunung Bromo keluarkan asap putih tebal setinggi 700 meter
Selasa, 9 Januari 2024 10:35 Wib