Jakarta (Antaranews Jogja) - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan petinggi PKS tidak bertujuan memecah belah koalisi PKS-Gerindra di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, justru bertujuan menjaga persatuan nasional bangsa Indonesia.
"Justru sebaliknya, keinginan baik Jokowi untuk bertemu dengan berbagai kalangan harus dipandang sebagai suatu upaya menjaga persatuan nasional, bukan justru sebaliknya yang dianggap sebagai kepentingan elektoral," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Basarah menilai langkah Jokowi bersilaturahim dengan PKS dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 sebagai upaya menjaga persatuan dan menepis tudingan Jokowi ingin mendapatkan simpati dari PKS dan PA 212 demi Pilpres 2019.
Dia mengatakan orang ataupun kelompok yang menganggap pertemuan silaturahim Jokowi dengan petinggi PKS dengan alumni 212 sebagai satu upaya memecah belah, justru mereka yang berpikir ingin memecah belah bangsa.
"Ingat, Jokowi bertemu para pimpinan partai politik dan ormas Islam dalam kapasitas beliau sebagai Presiden Indonesia karena beliau saat ini masih resmi sebagai Presiden," ujarnya.
Basarah mengaku tidak tahu apakah ada tawaran dari Jokowi kepada PKS untuk bergabung dalam Pilpres 2019 namun pertemuan itu harus dipandang sebagai gambaran bahwa Jokowi tidak ada masalah dengan partai-partai oposisi.
Wakil Ketua MPR RI itu mengajak semua pihak melihat hal yang lebih besar bahwa pertemuan itu menggambarkan Jokowi tidak ada masalah dalam menjalin komunikasi dengan semua partai politik termasuk yang posisi politiknya tidak bersama-sama dengan partai koalisi pemerintah.
"Sepanjang PKS memiliki cita-cita politik yang sama untuk mewujudkan politik kebangsaan berdasarkan Pancasila, tentu perjuangannya lewat jalan Islam seperti yang menjadi garis ideologi PDI Perjuangan, saya kira tidak ada masalah," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf membenarkan adanya pertemuan antara petinggi PKS dengan Presiden Joko Widodo yang dilakukan sebanyak dua kali secara informal.
"Terkait Presiden Jokowi benar bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, kalau tidak salah pertemuan informal dua kali," kata Al Muzzammil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Dia menilai pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri merupakan hal yang biasa karena Jokowi sebelumnya juga melakukan pertemuan dengan para petinggi partai politik termasuk Partai Gerindra.
Al Muzzamil mengatakan pertemuan itu membicarakan arah koalisi ke depan namun PKS menyatakan dalam posisi sebagai opisisi dan sudah berbicara jauh dengan Gerindra namun membuka komunikasi dengan yang lain.
Berita Lainnya
Jokowi emoh komentari sidang gugatan PHPU Pilpres
Jumat, 29 Maret 2024 1:00 Wib
Bawaslu RI: Presiden Jokowi tak melanggar netralitas terkait bansos di Banten
Jumat, 29 Maret 2024 0:39 Wib
Presiden Jokowi: Aksi banding ekspor nikel RI bakal kembali kalah
Kamis, 28 Maret 2024 20:59 Wib
Di sela "bukber", Presiden Jokowi dan Prabowo-Airlangga berbincang
Kamis, 28 Maret 2024 20:55 Wib
Hidangan 'bukber' Presiden Jokowi-para menteri nasi mandi
Kamis, 28 Maret 2024 19:44 Wib
Jokowi: jumlah pemudik 2024 tembus 190 juta orang
Kamis, 28 Maret 2024 17:18 Wib
Presiden: Maritim kunci perkembangan ekonomi Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 14:24 Wib
Jokowi menyetujui pengadaan kapal roro untuk Sulteng dukung IKN
Rabu, 27 Maret 2024 11:00 Wib