Kulon Progo revitalisasi rumah produksi teh Nglinggo

id Kebun teh

Kulon Progo revitalisasi rumah produksi teh Nglinggo

Lokasi pembangunan gerai souvenir dan lokasi parkir objek wisata Kebun Teh Nglinggo Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta merevitalisasi rumah produk pengolahan teh di kawasan Kebun Teh Nglinggo dengan anggaran Rp424 juta dalam rangka percepatan mewujudkan agrowisata teh di Kecamatan Samigaluh.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Widi Astuti di Kulon Progo, Jumat, mengatakan bangunan rumah produksi tersebut sudah tidak layak disebut rumah produksi yang higienes.

"Pada 2018 ini melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten, kami rehabilitasi. Saat ini masih tahap lelang," katanya.

Ia mengatakan rencananya, rumah produksi teh Nglinggo akan menjadi wisata edukasi bagi wisatawan yang ingin mengetahui pembuatan teh secara sederhana atau ala petani. Selain itu, di tempat itu akan difungsikan sebagai kedai teh.

"Kami berharap rehabilitasi rumah produksi teh Nglinggo mampu membangkitkan ekonomi petani teh serta mendukung agrowisata teh," katanya.

Widi Astuti mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan juga berkomitmen membantu petani teh, supaya Kulon Progo menjadi produsen teh di wilayah DIY.

"Kami akan membantu pemasaran produk teh Samigaluh dengan menjualnya di lingkungan PNS dan kerja sama dengan BUMD dan toko milik rakyat (tomira) yang telah bekerja sama dengan pemkab," kata Widi.

Ia mengatakan sasaran penjualan teh Samigaluh masih pasar lokal.

Selain itu, pihaknya berupaya membantu petani meningkatkan mutu teh supaya dengan mudah diterima pasar di luar Kulon Progo.

"Bersaing dengan produk teh yang sudah ada di pasaran itu bukan persoalan mudah. Untuk itu, kami mendampingi petani teh meningkatkan mutu produk supaya mudah diterima masyarakat luas," katanya.

Saat ini, produk teh Samigaluh dipasarkan di objek-objek wisata di kawasan Bukit Menoreh, seperti Kebun Teh Ngliggo-Tritis dan Puncak Suroloyo.

Pelaku wisata menjual di kedai-kedai mereka yang dikemas sedemikian rupa sehingga wisatawan menikmati teh asli Kulon Progo.

"Petani teh mulai menjual produk mereka dengan dipasarkan di objek-objek wisata di Bukit Menoreh. Cara ini sangat ampuh menjual teh mereka supaya dikenal masyarakat umum, khususnya pecinta teh," kata dia.



(U.KR-STR) 27-04-2018 05:10:54

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024