Pertamina Prema menghadapi laga berat F2 Azerbaijan

id pertamina

Pertamina Prema menghadapi laga berat F2 Azerbaijan

Pertamina (Foto antaranews.com)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Tim Pertamina Prema Theodore Racing bakal menghadapi laga berat pada seri dua balapan Formula 2 di Sirkuit Baku City, Azerbaijan, Sabtu (28/4) mengingat dua pebalapnya terlempar dari posisi delapan besar pada kualifikasi.

Berdasarkan data yang dihimpun media di Jakarta, Jumat dari laman resmi Formula 2, pebalap Pertamina Prema Nyck de Vries hanya berada di posisi sembilan dengan catatan waktu terbaik satu menit 55,728 detik, sedangkan Sean Gelael di posisi 17 dengan waktu satu menit 57,508 detik.

Untuk posisi terdepan bakal diisi oleh andalan tim DAMS, Alexander Albon dengan catatan waktu tercepat satu menit 54,480 detik. Posisi dua dihuni pebalap tim Carlin Lando Norris dan posisi tiga andalan ART Grand Prix George Russel.

Bagi Sean, situasi ini sebenarnya hampir sama saat memulai balapan di Bahrain dua pekan lalu. Pebalap berusia 21 tahun ini start dari posisi ke-19 dan bisa tampil impresit dengan finis diurutan ketujuh. Harapannya, di Baku bakal meraih hasil yang lebih baik.

"Memang ini bukan posisi start yang kami harapkan. Namun, kami akan terus berusaha," kata Sean Gelael dalam keterangan resminya.

Pada kualifikasi Formula 2 ini, Sean memang banyak mendapatkan tantangan. Seperti saat kualifikasi sesi pertama berlangsung, anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini lajunya harus tertahan oleh pebalap tim lain yaitu Fukuzumi dan Nicholas Latifi.

Apa yang didapat Sean ternyata juga dialami oleh pebalap Russian Times, Artem Markelov. Pebalap yang sudah kenyang pengalaman ini harus mengawali balapan di posisi 18. Padahal pebalap ini pada klasemen umum bertengger di posisi kedua.

Sirkuit Baku City punya tantangan yang menarik. Sirkuit ini perpaduan dari Sirkuit Sochi di Rusia dan Sirkuit Makau. Sirkuit rancangan arsitek asal Jerman, Hermann Tilke, ini memiliki panjang enam kilometer dengan 20 tikungan.

Lintasan sirkuit melewati wilayah kota tua yang eksotis dengan bangunan bersejarah seperti alun-alun Azadlig, gedung parlemen, dan menara Maiden. Sementara sisi lainnya menampilkan panorama pesisir pantai Laut Kaspia.

Tantangan sirkuit ini adalah tanjakan curam di dekat balai kota tua dan trek lurus sepanjang 2,2 kilometer yang memungkinkan pebalap untuk menggeber mobil dengan kecepatan sampai 340 kilometer per jam.

Sirkuit Baku bisa dibilang sebagai sirkuit tercepat dengan rata-rata 211 km/jam. Dua sirkuit jalan raya lainnya, yakni Maribay (Singapura) hanya 177,303 km/jam, sedangkan Monako hanya 163,521 km/jam.

Yang membuat balapan di Baku lebih menarik, yakni arah balapan berlawanan dengan arah jarum jam. Lintasan ini memiliki lebar 13 meter, tetapi di antara tikungan tujuh dan delapan, lebar lintasan menyempit menjadi 7,6 meter. Di titik inilah tantangan tersulit bagi pebalap.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024