Pemkab pindahkan pedagang Pasar Playen

id Pasar Playen

Pemkab pindahkan pedagang Pasar Playen

Gunung Kidul, berkomitmen mempertahakan pasar tradisional dari gempuran pasar modern. Salah satu upayanya, pemkab melakukan rehabilitasi Pasar Playen. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul  (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memindahkan sementara pedatang Pasar Rakyat Playen, yang sebelumnya di Desa Ngawu ke pasar darurat Desa Playen yang terletak di lapangan serbaguna selama 2 tahun karena sedang direvitalisasi.

Kepala Desa Playen, Surahno di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan hari ini pemindahan Pasar Playen dilakukan dengan prosesi adat jawa yakni dengan mengambil tanah dari pasar lama.

"Pemindahan ke lokasi lapangan serbaguna Playen hanya sementara, hari ini seluruh pedagang di Pasar Playen dipindah ke sini," katanya.

Ia mengatakan, saat ini masih ada sejumlah fasilitas yang perlu diperhatikan seperti saluran air belum bisa sempurna. Dia berharap segera diperbaiki.

"Kami sudah siapkan sebelah selatan semacam peresapan limbah. Pengaturan jalan air masih naik turun, dari desa kami upayakan anggaran dari PAD, walaupun yang mengelola masih pemkab, kami dari desa siap membantu," katanya.

Surahno berharap pemindahan pasar ini ke depan diharapkan oleh pemerintah desa untuk dikembangkan pasar desa.

"Ke depan kami ingin pasar darurat ini diubah menjadi pasar desa untuk menampung ratusan pedagang yang tidak tertampung. Kami lihat Playen belum ada pasar sayur, buah yang khusus mayoritas pedagang padahal dari desa sini. Mudah-mudahan berkelanjutan jadi pasar desa," katanya.

Kepala Bidang Pasar, Disperindag, Gunung Kidul, Ari Setiawan mengatakan pemindahan sementara pasar ini akan dilakukan selama dua tahun, untuk renovasi Pasar Playen. "Pasar Playen pindah sementara. Untuk beberapa fasilitas yang kurang sempurna di pasar darurat akan kami perbaiki. Seperti saluran air akan diusulkan di anggaran perubahan," katanya.

Ia mengatakan, anggaran perbaikan pasar Playen dari DAK dan APBD sebesar Rp6 miliar, saat ini baru turun Rp2,5 miliar. "Perbaikan akan dilakukan agar pasar rakyat bersaing dengan pasar modern yang saat ini semakin marak, sehingga pedagang dan pembeli bisa nyaman," katanya.