Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit leptospirosis karena dari enam kasus yang ditangani hingga saat ini, tiga di antaranya menyebabkan kematian.
"Dari tiga kematian yang terjadi, dua di antaranya sudah dipastikan disebabkan oleh leptospirosis, sedangkan satu kematian lainnya masih dalam tahap audit," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu di Yogyakarta, Kamis.
Warga yang meninggal dunia akibat leptospirosis berada di beberapa wilayah, yaitu di Ngampilan, Kotagede dan di Kraton.
Ia meminta agar warga segera datang ke fasilitas layanan kesehatan apabila mengalami gejala seperti demam tinggi dan pegal di daerah betis serta memiliki riwayat luka.
"Gejala penyakit ini hampir sama seperti penyakit lain sehingga masyarakat terkadang menjadi tidak waspada. Padahal, penyakit ini sangat fatal karena bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengimbau agar masyarakat tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan rutin membersihkan lingkungan. Namun demikian, saat membersihkan lingkungan perlu menjaga keamanan diri misalnya dengan menggunakan sarung tangan atau pengaman lain.
Selain leptospirosis, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga mengimbau warga untuk tetap mewaspadai penularan demam berdarah dengue (DBD) meskipun jumlah kasus hingga saat ini berkurang sangat signifikan dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Hingga April, jumlah kasus DBD di Kota Yogyakarta tercatat 28 kasus tanpa kematian, sedangkan pada tahun lalu terdapat 414 kasus dengan dua pasien meninggal dunia.
"Kami belum tahu faktor penyebab menurunnya kasus DBD tahun ini. Penurunan tidak hanya terjadi di Yogyakarta namun hampir merata di daerah lain," katanya.
Ia pun berharap, penyebaran nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia memiliki peran yang cukup tinggi dalam mengendalikan penularan DBD di Kota Yogyakarta.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat mengatakan, penerapan pola hidup bersih dan sehat memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kesehatan warga.
"Pemberantasan sarang nyamuk juga harus tetap dilakukan karena angka kepadatan nyamuk di Yogyakarta cukup tinggi," katanya.
Berita Lainnya
Lewat "jalan tikus" buronan Harun Masiku kabur
Sabtu, 12 Agustus 2023 5:36 Wib
Lewati jalan tikus, lalu lintas hewan ternak di Kulon Progo sulit diawasi
Jumat, 3 Juni 2022 12:10 Wib
Warga diajak bantu perangi narkoba
Sabtu, 21 Mei 2022 1:57 Wib
Objek wisata sepi pengunjung
Minggu, 26 Desember 2021 9:59 Wib
Dishub Sleman siap menghadang "jalan tikus" selama larangan mudik
Selasa, 4 Mei 2021 12:46 Wib
Petani di Gunung Kidul dilarang membasmi tikus dengan jebakan listrik
Kamis, 22 Oktober 2020 16:50 Wib
Kemenhubmengakui banyak pemudik yang lolos lewat "jalan tikus"
Rabu, 27 Mei 2020 17:34 Wib
Unsur forkompincam di Bantul ikut pantau pendatang melalui "jalan tikus"
Senin, 27 April 2020 23:43 Wib