Industri pengolahan dominasi perekonomian DIY

id industri pengolahan,disperindag DIY

Industri pengolahan dominasi perekonomian DIY

Ilustrasi industri garmen/dok (Foto ANTARA/dok)

Yogyakarta, 8/5 (Antara) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta meyakini kontribusi sektor industri pengolahan yang terdiri atas logam, elektronika, dan agro masih mendominasi laju perekonomian di provinsi ini.

"Dilihat dari prospeknya (industri pengolahan) masih cukup bagus dan menjanjikan," kata Kepala Bidang Industri Agro dan Kimia Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sutiknar saat pembukaan "Workshop E-Smart IKM" di Yogyakarta, Selasa.

Sutiknar mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY yang pada 2017 mencapai 5,26 persen tidak terlepas dari peran sektor industri pengolahan yang berkontribusi mencapai 12,87 persen. Kontribusi itu mengalami penurunan jika dibandingkan 2016 yang mampu mencapai 13,21 persen.

Selain itu, menurut dia, pada 2017 sektor industri pengolahan menyumbang penyerapan tenaga kerja di DIY mencapai 33.650 orang dengan membukukan nilai transaksi produksi mencapai Rp259,3 miliar.

Ia menyebutkan saat ini sektor industri pengolahan khususnya untuk agro dan elektronika di lima kabupaten/kota di DIY tercatat sebanyak 5.971 unit usaha dari 91.218 unit usaha IKM yang ada di DIY.

"Potensinya besar sekali. Oleh sebab itu yang akan kami perkuat saat ini adalah aspek daya saing dan produktivitasnya," kata dia.

Sutiknar mengakui kendala utama yang masih dihadapi IKM di DIY berkaitan dengan akses pemasaran prpoduk. Selama ini pemasaran yang dilakukan sebagian besar masih bersifat koncvensional dengan jangkauan yang terbatas. "Akses pemasaran masih menjadi persoalan krusial," kata dia.

Oleh sebab itu, ia berharap melalui "Program E-Smart IKM" yang digagas Kementerian Perindustrian seluruh IKM di berbagai sektor usaha di DIY mampu memperluas akses pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital.

Dengan menggandeng tiga marketplace atau situs belanja daring besar di Indonesia yakni Bukalapak, Tokopedia, dan Blibli, Direktorat Jenderal Industri, Kecil, dan Menengah Kementerian Perindustrian menggelar "Workshop E-Smart IKM" di Yogyakarta, 8-9 Mei 2018.

Selam dua hari penyelenggaraan "Workshop E-Smart IKM", para pelaku IKM akan dibimbing secara mendalam terkait cara berbisnis melalui sarana e-commerce. Mereka juga akan mendapatkan bimbingan mengenai strategi pemasaran secara online dari Aosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) serta materi pengembangan produk meliputi desain, kualitas dan teknologi, bahkan diperkenalkan pula mengenai aplikasi pencatatan keuangan dari Bank Indonesia (BI).