Kulon Progo belum mengajukan tambahan kuota elpiji

id Elpiji

Kulon Progo belum mengajukan tambahan kuota elpiji

Elpiji 3kg (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum mengajukan tambahan kuota fakultatif elpiji bersubsidi tiga kilogram ke Pertamina untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada Ramadhan dan Lebaran 2018.

"Kami belum mengajukan penambahan kuota fakultatif. Kami masih melalukan penghitungan jumlah kebutuhan setelah itu diajukan ke Pemda DIY dan Pertamina," kata Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Krissutanto di Kulon Progo, Rabu.

Ia mengatakan pada 2018 Dinas Perdatangan Kulon Progo mengajukan kuota elpiji tiga kilogram kepada Gubernur DIY dan Pertamina sebesar 4.447.824 tabung atau naik 20 persen dibandingkan 2017 sebanyak 3.706.520 tabung.

"Kami belum mendapat informasi jumlah kenaikan kuota elpiji tiga kg untuk 2018 ini," katanya.

Krissutanto mengatakan di Kulon Progo terdapat lima agen elpiji dengan jumlah pangkalan sebanyak 350 titik dan jumlah pengecer sebanyak 3.196 titik yang tersebar di 12 kecamatan. Kuota mingguan elpiji sebanyak 56.006 tabung, kemudian kuota bulanan sebanyak 228.030 tabung.

"HET elpiji tiga kilogram sebesar Rp15.500 per tabung, sedangkan harga eceran ditingkat pengecer rata-rata Rp19.000 per tabung," katanya.

Ia juga mengakui di wilayah perbatasan terjadi migrasi elpiji, sehingga menyebabkan harga sangat tinggi. Ia mencontohkan agen menyetor ke pangkalan di Kalibawang, dari Kalibawang dibeli pengecer Muntilan (Jawa Tengah) dan dibeli lagi warga Kalibawang. Begitu juga, di Kecamatan Temon. Agen menyetor ke pangkalan Temon dibeli pengecer Bagelen (Purworejo, Jawa Tengah) dibeli lagi warga Temon.

"Di wilayah perbatasan terjadi wisata elpiji. Kami sudah mengingatkan agen supaya menegur pangkalan di perbatasan," katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kulon Progo Bambang Widodo mengatakan harga elpiji di Kulon Progo terpantau stabil berkisar Rp18.000 hingga Rp19.000 per tabung. Kalau diperbatasan paling mahal Rp20.000 per tabung.

"Sampai saat ini, kami belum mendapat laporan adanya kelangkaan elpiji atau harga elpiji di atas Rp20.000 per tabung. Kalau terjadi kelangkaan dan harga mahal, kami koordinasi dengan Hiswana, pertamina dan agen untuk mengusut kendala distribusi elpiji bersubsidi," katanya.



(U.KR-STR) 09-05-2018 16:57:13

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024