RI-Singapura meningkatkan kerja sama pendidikan vokasi

id airlangga

RI-Singapura meningkatkan kerja sama pendidikan vokasi

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Perguruan tinggi Indonesia dan Singapura siap melakukan kerja sama untuk mendukung program peningkatan kompetensi SDM serta pendidikan dan pelatihan vokasi yang sejalan dengan implementasi industri 4.0.

"Selain menggenjot investasi, Indonesia dan Singapura sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan vokasi, khususnya untuk sektor industri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.

Hal itu semakin memperkuat kemitraan kedua negara dalam rangka saling melengkapi potensi ekonomi yang sangat besar.         
   
Komitmen kerja sama di bidang pendidikan vokasi, telah terimplementasi melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto dengan Menteri Pendidikan (Pendidikan Tinggidan Keterampilan) Singapura, Ong Ye Kung pada September 2017 di Singapura.   
  
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Selain itu, kerja sama bilateral juga tertuang melalui Technical Arrangement (TA) antara Sekjen Kemenperin dengan Direktur Kampus Institute of Technical Education (ITE) Singapura dan Collaborative Agreement antara Kapusdiklat Industri dengan ITE Education Services (ITEES) Singapura.

"Langkah tersebut sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi untuk mendororong setiap kawasan industri baru dilengkapi dengan fasilitas pendidikan vokasi," jelasnya.
    
Menurut Menperin, ruang lingkup kerja sama antara lain meliputi pelatihan untuk tenaga pengajar dan pengelola unit pendidikan dan pelatihan vokasi industri dan pengembangan kualitas sistem pendidikan vokasi.
        
Selain itu, penyediaan akses dan kesempatan bagi peserta pemagangan industri untuk tenaga pengajar dan siswa, kerja sama pengembangan kurikulum, pengembangan teknologi dan bantuan tenaga ahli serta pengembangan standar kualifikasi.

Sebagai implementasi dari kesepahaman, Menperin menyampaikan sebanyak 25 kepala sekolah dan guru dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Indonesia telah mengikuti pelatihan kepemimpinan di Kampus ITE Singapura.
          
Peserta tersebut terdiri dari guru produktif di bidang permesinan, tehnik pemanfaatan instalasi tenaga listrik dan tehnik otomasi industri.   
       
Mereka di antaranya berasal dari SMK di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024