Gunung Kidul berikan penghargaan penggiat budaya

id budaya gunung kidul

Gunung Kidul berikan penghargaan penggiat budaya

Bentara Upacara Adat Peserta dari Bobung, Patuk, Gunung Kidul membawakan upacara adat Rasulan. FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan.

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan anugerah penghargaan pelestari dan penggiat seni dan budaya dalam rangka menumbuhkan rasa cinta terhadap seni budaya sendiri.

Kepala Dinas Kebudayaan Gunung Kidul Agus Kamtono di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan penghargaan ini merupakan wujud terima kasih dari pemerintah kepada kalangan seniman Gunung Kidul yang tetap setia dan teguh dalam melestarikan serta mengembangkan seni dan budaya tradisional.

"Selama ini, para penggiat seni dan budaya memang kurang mendapatkan perhatian. Untuk itu, pegiat seni mendapatkan penghargaan ini sangat layak diapresiasi karena bisa dibilang berjuang tanpa pamrih," katanya.

Penerima penghargaan pelestari dan penggiat seni dan budaya Gunung Kidul pada 2018, yakni Istiyad, jeruk wudel kelahiran 1945 memiliki rumah joglo yang memiliki sejarah pemerintahan rongkop dan giri subo kantor kawedanan 1929.

Kemudian, untuk Rumah Joglo masih digunakan sampai sekarang diberikan kepada CB Supriyanto, alamat Purbosari kelahiran 1955 budaya dan tradisi ketua dewan kebudayaan. Patokan upacara adat rasulan kepada Yohanes Suntono, alamat panggang lahir 1952 pelestari ketoprak 1964 sejak sd seni ketoprak menulis naskah hingga rias ketorpak.

Selanjutnya, Puji Waluyo atau mas puji lahir alamat Wonosari 1962 menggiatkan seni karawitan. Tidak hanya menyanyi kan karawitan tetapi bisa menciptakan karawitan. Selanjutnya, Heri Nugroho alamat Ledoksari lahir 1973 menggiatkan seni pedalangan mendalang sejak 1988 sampai saat ini masih menjalankan seni pedalangan. Selain seni pedalangan pangrawit hinggga ketoprak.

Terakhir, Sri Suhartanti Semin lahir 1976 penggiat tari tradisional. Sudah menggiatkan tari tradisional dan membawa harum kabupaten Gunung Kidul diantaranya memenangkan lomba tari regional sampai nasional, serta membangun taman Mekarsari Semin.?

Ia mengatakan mekanisme pemberian penghargaan, yakni Disbud Gunung Kidul dan masyarakat menyaring seniman serta budayawan mana yang pantas. Kriterianya adalah sejauh mana seniman dan budayawan telah berkecimpung di bidangnya serta prestasi apa yang telah dia raih.

Atas hal itu dari 12 pelaku seni dan budayawan di Gunung Kidul yang terpilih, kemudian dilakukan seleksi lanjutan. Adapun hasil seleksi itu menyisakan enam orang yang pantas menerima penghargaan.

"Ke enam orang ini berhak menerima penghargaan serta bantuan dana masing-masing Rp15 juta per orang," kata Agus.

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan ditengah HUT ke-187 Kabupaten Gunung Kidul memberikan penghargaan terhadap masyarakat yang konsisten menjaga seni dan budaya.

"Pemkab memberikan penghargaan kepada masyarakat yang rela memberikan waktu, tenaga dan harta benda untuk seni dan budaya," katanya.

Ia mengatakan penghargaan ini agar generasi penerus memiliki rasa hormat terhadap seni dan tradisi yang beraneka ragam. Generasi muda diharapkan ikut menjaga adat dan tradisi sehingga mewujudkan visi dan misi bupati menjadi daerah daerah tujuan wisata terkemuka dan berbudaya.

"Kami berharap masyarakat bisa berdaya saing , maju, mandiri, dan sejahtera 2021," katanya.