Dewan Kebudayaan apresiasi pelaku seni budaya

id wayang kulit

Dewan Kebudayaan apresiasi pelaku seni budaya

Pertunjukkan Wayang Kulit (Foto Antara)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dewan Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengapresiasi masyarakat dan pelaku seni yang berupaya menjaga seni dan budaya, seperti pertunjukan wayang.

Ketua Dewan Kebudayaan Gunung Kidul, CB Supriyanto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan seni pertunjukan wayang di Gunung Kidul berkembang pesat seiring dengan munculnya dalang cilik.

Seperti dilakukan TK Santa Theresia Wonosari yang menggelar pertunjukan kolaborasi tiga dalang cilik di Aula Gereja ST Petrus Kanisius, Wonosari.

"Dalang cilik di Gunung Kidul sangat luar biasa. Sangat jarang untuk seumuran TK menjadi dalang, hal ini sangat baik untuk regenerasi melestarikan budaya,"katanya.

Ia mengatakan dari data Persatuan Dalang Indonesia (PEPADI), di Gunung Kidul setidaknya ada sekitar 100 dalang.

"Jumlah dalang yang masuk data sekitar 100 tetapi prediksi saya bisa lebih. Anak-anak belum masuk, ini luar biasa," katanya.

Supriyanto mengatakan banyaknya dalang karena ada sanggar yang melahirkan seniman yang baik. Untuk itu, kedepan pihaknya terus mendorong agar pemerintah memberikan ruang kepada generasi muda untuk tampil.

"Dengan budaya kita bisa mempersatukan perbedaan," katanya.

Salah seorang dalang cilik yang ikut tampil dalam acara tersebut Daneswara Satya Swandaru usianya baru 6 tahun. Saat ini masih duduk dibangku TK Tresia Wonosari.

"Saya sudah belajar dalang sejak usia 4 tahun, saat ini bisa mendalang dalam beberapa cerita," katanya.

Ia mengatakan, saat ini belajar mendalang di sanggar pengalasan, Karangmojo. Setiap seminggu sekali dia belajar mendalang dari budayawan SLamet.

"Senang bisa mendalang, karena nambah teman, dan melestarikan budaya," katanya.