Civitas Akademika UGM deklarasi tolak terorisme

id ugm

Civitas Akademika UGM deklarasi tolak terorisme

Sejumlah dosen, akademisi dan mahasiswa memberikan pernyataan sikap atas merebaknya aksi terorisme di Indonesia di Balairung, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, Senin (14/5). Sebagai respon terkait terorisme yang merajalela dan menelan banyak korban, UGM mengeluarkan sembilan sikap diantaranya berkomiitmen mengembangkan kegiatan akademik maupun non akademik yang memperkuat nilai pluralisme dan kebangsaa, melarang segala bentuk kegiatan di lingkungan UGM yang memberi peluang bagi tumbuhnya paham dan gerakan radikal. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/18.

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Seratusan Civitas Akademika Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa mendeklarasikan sikap bersama menolak berbagai bentuk aksi teror seperti yang terjadi di berbagai kota bekalangan ini.

"Cukup sudah segala bentuk serangan yang terjadi di negara ini. Kami dosen UGM mengajak segala pihak menolak segala bentuk terorisme, dimulai dari lingkungan di sekitar kita," kata Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM Prof Susetiawan dalam deklarasi merespons aksi terorisme di Balairung, Gedung Pusat, UGM, Yogyakarta, Senin.

Pembacaan deklarasi oleh segenap civitas akademika UGM diawali dengan mengheningkan cipta untuk mengenang para korban yang tewas dalam aksi terorisme.

Menurut Susetiawan, peristiwa teror yang terus terjadi belakangan ini menjadi peringatan bahwa upaya pencegahan berkembangnya benih-benih terorisme oleh berbagai pihak cukup penting, termasuk di antaranya oleh institusi pendidikan.

Perguruan tinggi, menurut dia, secara khusus, memiliki tanggung jawab untuk melakukan upaya pencegahan melalui berbagai penyesuaian di dalam kurikulum pendidikan.

"Perlu ada langkah-langkah pencegahan yang lebih komprehensif, misalnya dengan kurikulum yang pro-perdamaian dan pluralisme," kata dia.

Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Djagal Wiseso Marseno menyatakan bahwa untuk merespons aksi terorisme UGM memiliki sembilan sikap yang akan ditindaklanjuti dengan langkah kongkret.

Sembilan sikap itu di antaranya mendukung penuh aparat keamanan untuk segera menangkap dan mengadili para pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa ini, secara terstruktur melakukan tindakan deradikalisasi dan mencegah munculnya radikalisme di waktu yang akan datang.

Selain itu, UGM juga komitmen untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan akademik maupun non-akademik yang memperkuat nilai-nilai pluralisme dan kebangsaan, juga melarang segala bentuk kegiatan di lingkungan UGM yang memberi peluang bagi tumbuhnya paham dan gerakan radikal serta hal-hal yang bertentangan dengan konstitusi.

"UGM sebagai universitas yang diberi mandat sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan betul-betul prihatin dengan situasi yang berkembang," kata Djagal.