Petugas ambulans Muhammadiyah Bantul dilatih penanganan kegawatdaruratan

id Ambulance

Petugas ambulans Muhammadiyah Bantul dilatih penanganan kegawatdaruratan

Ilustrasi, ambulance (ANTARA FOTO/Irfan Anshori/aww/16.)



Bantul (Antaranews Jogja) - Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melalui unit khususnya Layanan Kesehatan Keliling mengadakan latihan penanganan kegawatdaruratan dan bencana bagi petugas ambulans Muhammadiyah.

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Bantul Widianto Dhanang Prabowo disela pelatihan di Bantul, Selasa, mengatakan pelatihan bagi petugas ambulans Muhammadiyah diadakan dalam rangka menghadapi Ramadhan 1439 Hijriah.

"Pelatihan ini sebagai bagian kepedulian untuk menurunkan risiko akibat kecelakaan lalu lintas pada saat arus mudik dan arus balik Lebaran di Tahun 2018 sekaligus menurunkan risiko dampak bencana," katanya.

Menurut dia, sebab salah satu yang sering menjadi persoalan bahasan dalam pelayanan publik adalah penanganan kegawatdaruratan selama pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran.

Ia menjelaskan, pertumbuhan jumlah ambulans berbasis komunitas atau yang biasa dikenal dengan ambulans Lazismu/Muhammadiyah dan ambulans Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di DIY dan wilayah semakin pesat.

Bahkan, kata dia, saat ini di DIY saja sudah tersedia lebih dari 25 pegiat ambulans Muhammadiyah, belum lagi di daerah lain.

"Peningkatan jumlah itu perlu diikuti dengan peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan bagi petugasnya, terutama dalam kemampuan penanganan kasus kegawatdaruratan sehari-hari di jalan dan pada kejadian bencana," katanya.

Widianto mengatakan, pelatihan yang diikuti 25 ambulans Muhammadiyah dan 100 peserta ini dengan materi potensi kejadian bencana, pengelolaan penanganan korban massal, penanganan kegawatdaruratan pada anak dan balita dan praktik stabilisasi, evakuasi dan transportasi.

"Melalui pelatihan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam penanganan kegawatdaruratan dan bencana, sekaligus meneguhkan komitmen RS PKU Bantul sebagai RS Siaga Bencana," katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan data Korlantas RI terdapat 2.441 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan 586 orang meninggal dunia selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2017.

Dan walaupun angka kecelakaan lalu lintas berkurang setiap tahunnya, namun angka tersebut masih tergolong tinggi.

"Selain persoalan di atas Indonesia pada umumnya dan DIY pada khususnya merupakan daerah yang memiliki ancaman bencana yang sangat tinggi, baik bencana alam, non-alam maupun sosial," katanya.