Kulon Progo anggarkan padat karya Rp1,7 miliar

id padat karya

Kulon Progo anggarkan padat karya Rp1,7 miliar

Ilustrasi proyek padat karya (Foto antarafoto.com)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2018 menganggarkan Rp1,7 miliar untuk program padat karya infrastruktur yang tersebar di 12 kecamatan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kulon Progo Eko Wisnu Wardana di Kulon Progo, Selasa, mengatakan anggaran program padat karya infrastruktur berasal dari APBD DIY dan APBD kabupaten.

"Anggaran ini untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di desa dan mengurangi pengangguran," kata Wisnu.

Ia mengatakan program padat karya infrastruktur secara spesifik melibatkan masyarakat yang tergolong menganggur atau setengah meganggur.

Lokasi padat karya akan berlangsung di 18 titik dengan mengutamakan kecamatan yang miskin dengan akses jalan yang tidak memadai untuk mendukung perekonomian setempat.

"Program padat karya infrastruktur melibatkan tenaga kerja sekitar 720 orang," katanya.

Wisnu mengatakan program padat karya di Kulon Progo ?difokuskan untuk kegiatan cor blok jalan, khususnya yang dapat menghubungkan akses jalan antardesa. Selanjutnya, anggaran juga digunakan untuk perbaikan drainase, dan pelebaran jalan.

"Pada tahun ini kami fokuskan untuk pengecoran jalan, perbaikan drainase dan pelebaran jalan," kata dia.

Sesuai yang diinginkan Presiden Joko Widodo, menurut dia, program padat karya itu diharapkan mampu mendorong perekonomian dan daya beli masyarakat.

 Menurut dia, padat karya akan menambah pendapatan, mengentaskan pengangguran, dan memberikan dampak berganda bagi kegiatan perekonomian khususnya di desa yang sebelumnya tidak memiliki akses jalan memadai.

Selain itu, program padat karya mampu menyerap tanaga kerja, pengangguran berkurang, kelancaran perekonomian, dan peningkatan kualitas prasarana umum, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Melalui program ini kami meyakini tidak hanya mengurangi pengangguran tapi juga membuka akses perekonomian masyarakat," kata Wisnu.