Menag mengakui istri teroris di Surabaya seorang PNS

id lukman hakim

Menag mengakui istri teroris di Surabaya seorang PNS

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui istri terduga teroris di Surabaya,  Budi Satrijo, yang ditembak mati Tim Densus 88 adalah seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) Kementerian Agama Kanwil Jawa Timur.

"Ya informasi yang kami dapatkan dari Kanwil Jawa Timur, sejumlah aparat Inspektorat Jenderal yang kami terjunkan ke sana, memang betul terkonfirmasi," kata Lukman usai mengikuti Rapat Terbatas terkait pembahasan kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) 2018 di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.

Menag membenarkan bahwa PNS tersebut merupakan istri dari yg diduga teroris yang tinggal di di RT 13 RW 05 Perumahan Puri Maharani, Masangan Wetan, Sukodono, Sidoarjo, ini merupakan ASN di Kemenag Jawa Timur.

"Ini pelajaran bagi kami untuk lebih ketat, lebih meningkatkan kewaspadaan bahwa seluruh ASN dan keluarganya tentu harus sesuai dengan sumpah dan janji ketika dilantik dan mentaati UU ASN," katanya.

Lukman juga menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi keseluruh ASN Kemenag yang jelas-jelas telah terbukti melanggar hukum, melanggar sumpahnya, dan melanggar seluruh regulasi yang ada.

Menag mengakui bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi terus dengan penegak hukum terkait masalah ini.

Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri telah melakukan 13 penindakan terhadap teroris di wilayah Surabaya dan Sidoarjo pada Senin (14/5).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Senin, mengatakan 13 penindakan antisipatif itu untuk melawan teroris.

"Kita melakukan penindakan pada Senin dini hari pukul 02.30 sampai 16.45 WIB. Ada 13 orang ditindak yang akan melakukan teror," katanya.

Barung mengatakan dalam penindakan itu, empat orang teroris tewas karena ditembak mati pihak Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

"Empat di wilayah Sidoarjo, termasuk Anton yang semalam. Sembilan tersebar di Sidoarjo dan Surabaya. Total ada 13 orang, sembilan hidup dan empat mati," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024