Desa Kampung sudah mandiri mengelola air bersih

id pengelolaan air bersih

Desa Kampung sudah mandiri mengelola air bersih

Air bersih (jogja.antaranews.com)

Gunung Kidul  (Antaranews Jogja) - Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah mandiri mengelola air bersih setelah beberapa tahun lalu sempat mengalami kekurangan air.

Kepala Desa Kampung, Suparna di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan dari 15 dusun di wilayahnya sudah tidak ada kekurangan air bersih karena pengelolaan mandiri atas bantuan dari Pemda DIY.

"Setiap dusun dibantu Rp300 juta untuk membuat sumur dan instalasi air ke rumah warga. Semua dusun sudah mengelola mandiri airnya, dulu setiap musim kemarau kami harus membeli air bersih dari tangki swasta sekarang di rumah tinggal putar kran sudah keluar airnya," katanya.

Ia mengatakan dengan kondisi ini masyarakat tidak perlu lagi membeli tangki swasta, tetapi dikelola mandiri oleh padukuhan masing0masing. Bahkan setiap padukuhan saat ini sudah mampu menghasilkan keuntungan Rata-rata Rp20 juta pertahun.

"Bahkan di Batusari bisa mencapai Rp59 juta sisa anggaran yang dikelola dari iuran warga," katanya.

Suparna mengakui belum semua masyarakat mampu mandiri memasang jaringan ke rumahnya, karena keterbatasan perekonomian. Namun, mereka menyiasati dengan memasang sambungan bersama tetangganya.

"Saat ini sudah ada 83 persen, sisanya memasang dengan cara memasang selang dari rumah tetangga, karena belum mampu memasang mandiri," katanya.

Terpisah, Direktur PDAM Tirta Handayani Isnawan Febrianto mengatakan saat ini total cakupan PDAM Tirta Handayani sudah 65 persen dan ditambah SPAMDes 25 persen, maka jaringan perpipaan di Kabupaten Gunung Kidul mencapai 80 persen. Sisanya 20 persen merupakan air mandiri, sumur gali atau air permukaan, hingga geografis tidak terjangkau perpipaan.

"Untuk wilayah jangkauan PDAM, kami optimis musim kemarau, dan memasuki puasa dan lebaran tidak akan ada kendala," katanya.

Ia mengatakan tahun ini, pihaknya menyiapkan beberapa sumber air tambahan diantaranya di Tegalsari, Wonosari; Sayangan, Playen, dan Karangmojo. Selain itu juga meningkatkan kapasitas pompa air di sejumlah titik. Budi Suyanto