Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan bahwa pariwisata Indonesia belum terdampak dari adanya 14 negara yang mengeluarkan "travel advice" atau saran bepergian ke Indonesia.
"Kementerian Pariwisata melakukan monitoring terus. Bersyukurnya belum ada pembatalan, terutama di Bali yang jadi barometer. Tapi kita berkewajiban untuk mengumumkan kalau terjadi demikian," kata Arief di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu.
Ke-14 negara dan entitas yang mengeluarkan "travel advice" adalah Inggris, Amerika Serikat, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Polandia, Irlandia, Kanada, Prancis, Filipina, Swiss dan Brazil.
"Kita harus jujur di situ. Kita harus segera mengumumkan kalau sudah 'recovery' seperti yang kita umumkan dulu saat bom Sarinah. Kejadian kita umumkan dalam waktu empat jam 'recovery'," tambah Arief.
Menurut Arief, pihaknya sudah mengecek tiga destinasi utama yaitu Bali, Jakarta dan kepulauan Riau dan tidak ditemukan adanya pembatalan.
"Itu yang penting sampai pagi tadi. Sore ini akan saya cek lagi. Kalau sampai 'travel warning' (larangan berpergian) akan kena (dampak). Contohnya Gunung Agung itu kena sejuta (pembatalan) begitu 'travel warning' sudah dilarang. Kalau 'travel advice' itu belum dilarang dan diingatkan saja," ungkap Arief.
Arief pun sulit untuk memprediksi turunnya angka wisatawan kecuali bila hal itu sudah terjadi.
"Perkembangan selanjutnya tidak semua bisa menjamin, jadi susah (memprediksi), kita berharap semoga pemulihannya cepat, kalai terus-menerus seperti itu akan berdampak karenanya kita harapkan segera diatasi," ungkap rief.
Sedangkan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri juga menyampaikan informasi mengenai kondisi terkini di Indonesia melalui perwakilan-perwakilan di luar negeri.
"Kita mengatakan kita aman, kita aman. Semua berjalan normal bahkan di Surabaya sudah berjalan normal. Makanya pendekatan yang kita sampaikan adalah informasi yang kita bagi dari perwakilan ke negara-negara lain adalah bahwa Indonesia aman," kata Fachir.
Pemerintah menurut Fachir juga ikut menjamin keamanan penyelenggaraan kegiatan internasional yang rencananya akan dilakukan di Indonesia.
Berita Lainnya
Ketum PBNU pastikan tekad NU mengabdi bangsa tak akan pernah luntur
Rabu, 31 Januari 2024 14:10 Wib
Gus Yahya sebut UNU Yogyakarta dimulai dari visi pribadi Presiden Jokowi
Rabu, 31 Januari 2024 12:19 Wib
Gus Yahya minta pengurus NU pacu kinerja untuk kemenangan Indonesia
Senin, 29 Januari 2024 12:27 Wib
Gus Yahya tegaskan PBNU tak terlibat dukung capres di Pemilu 2024
Senin, 29 Januari 2024 11:59 Wib
Gus Yahya menegaskan sekadar pelaksana keputusan Syuriah PBNU
Minggu, 28 Januari 2024 22:20 Wib
Ketum PBNU: Tak pernah jadi pengurus NU yang ragukan Khofifah
Senin, 15 Januari 2024 19:16 Wib
Mawardi Yahya Ketua TKD Sumsel untuk Prabowo-Gibran
Sabtu, 18 November 2023 6:59 Wib
Sambangi parpol "bocil", Prabowo rendah hati
Jumat, 11 Agustus 2023 5:20 Wib