Bantul tidak kekurangan elpiji

id elpiji

Bantul tidak kekurangan elpiji

Pengecer gas elpiji (Foto: Antara/Aimmatul Choiriyah)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan sampai saat ini tidak terjadi kekurangan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram yang memicu keresahan di masyarakat setempat.

"Untuk elpiji kita sudah melakukan pengawasan terpadu bersama Polres dan sekarang dalam kondisi relatif stabil belum ada gejolak harga maupun kebutuhan," kata Kepala Bidang Sarana dan Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Bantul Yuswarseno di Bantul, Kamis.

Menurut mengakui kebutuhan masyarakat terhadap elpiji tiga kilogram baik menjelang hingga memasuki puasa cenderung meningkat, akan tetapi hasil pengawasan di lapangan persediaan masih dan masyarakat tidak kesulitan memperoleh.

Akan tetapi, kata dia, ketika nanti ada informasi dari titik di daerah tertentu terjadi kekurangan hingga timbul gejolak maka pihaknya berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menyuplai pasokan di daerah tersebut.

"Biasanya daerah rawan itu kecamatan tertentu, desa tertentu dan ketika terjadi kekurangan di drop sehingga tidak terjadi kepanikan masyarakat seperti kejadian yang pernah diinformasikan beberapa waktu lalu," katanya.

Yuswarseno juga berharap, tidak terjadi aksi borong pembelian elpiji oleh masyarakat agar kondisi di lapangan tetap stabil, namun masyarakat tetap tenang karena PT Pertamina sudah siap mengkondisikan ketika terjadi kekurangan.

Ia mengatakan, terkait dengan operasi elpiji dari penyimpangan penggunaan, sudah terus dilakukan bersama aparat gabungan, namun operasi yang diadakan selama ini tanpa pemberitahuan terlebih dulu karena sifatnya mendadak.

"Misalnya hari ini diagendakan kita langsung ke lapangan, karena kalau sebelum kita operasi `woro woro` pasti sudah dikondisikan di lapangan sehingga tidak pernah ketemu di lapangan. Namun sejauh ini tidak ada temuan," katanya.

Sedangkan terkait dengan alokasi elpiji tiga kilogram untuk Bantul pada 2018, menurut dia, mengalami kenaikan dua persen dibanding tahun 2017, kenaikan sudah mempertimbangkan pertumbuhan rumah tangga dan industri mikro.