Menhub: Pemudik jalur darat dan udara meningkat

id Mudik,Kemenhub

Menhub: Pemudik jalur darat dan udara meningkat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) berbincang dengan penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta, DI Yogyakarta, Sabtu (19/5). Dalam kunjungan tersebut Menhub meninjau fasilitas stasiun serta melihat langsung kesiapan angkutan lebaran jelang arus mudik. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/18.)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Perhubungan memperkirakan pemudik yang menggunakan moda transportasi darat dan udara akan mengalami peningkatan cukup besar pada masa Angkutan Lebaran tahun ini.

"Dibanding moda transportasi laut, jumlah pemudik yang memanfaatkan moda angkutan udara dan darat diperkirakan mengalami peningkatan cukup besar," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memantau kesiapan Angkutan Lebaran 2018 di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, pada masa Angkutan Lebaran 2018 akan ada sekitar delapan juta pemudik yang memanfaatkan moda angkutan udara dan sekitar tujuh hingga delapan juta pemudik yang memanfaatkan moda angkutan darat, enam juta pemudik menggunakan kereta api, dan 1,5 juta pemudik menggunakan kapal laut.

Ia pun kembali mengingatkan agar masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik lebih baik menggunakan moda transportasi umum dan tidak menggunakan sepeda motor karena memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi.

"Akan lebih baik jika pemudik menggunakan moda transportasi umum karena berdasarkan riset dalam dua tahun berturut-turut, angka kecelakaan sepeda motor saat mudik mencapai 70 persen," katanya.

Selain itu, Budi juga mengingatkan agar seluruh moda transportasi melakukan pengecekan kelaikan kendaraan. "Anggota Organda harus memiliki kesadaran untuk melakukan pengekan kondisi kendaraan sebelum digunakan untuk operasional," katanya.

Dinas Perhubungan di daerah juga diminta mengintensifkan pengecekan kendaraan terutama bus dan angkutan barang untuk memastikan kelaikan kendaraan.

"Jika tidak lolos pengecekan, maka kendaraan tidak boleh beroperasi. Harus tegas seperti itu," katanya yang juga meminta penumpang melakukan pengecekan secara sederhana misalnya melihat kondisi ban bus yang akan digunakan.

Sedangkan untuk keamanaan, Budi menyebut setiap bandaran, stasiun dan terminal sudah memiliki standar prosedur operasional terkait keamanan namun akan tetap meminta dukungan TNI dan Polri untuk membantu pengamanan objek vital selama masa Angkutan Lebaran.

Khusus untuk moda transportasi kereta api, Budi menyebut, akan ada kenaikan jumlah penumpang sekitar lima persen.

"Kapasitas angkut kereta api terbatas sehingga kenaikannya pun tidak signifikan. Kami harapkan setelah `double track` Jakarta hingga Surabaya selesai dibangun pada 2019, akan ada peningkatan intensitas perjalanan kereta dan otomatis meningkatkan jumlah penumpang," katanya.

Secara umum, Budi menyatakan optimistis bahwa masa Angkutan Lebaran pada tahun ini bisa dilaksanakan dengan baik. "Koordinasi dengan berbagai pihak sudah dilakukan, misalnya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," katanya.

Budi menyatakan sudah melakukan pengecekan jalur mudik dari Jakarta hingga Surabaya dan menyebut kondisi jalan nasional baik di jalur utara maupun selatan cukup baik.

"Jalan nasional ini bisa menjadi alternatif bagi pemudik sehingga tidak harus masuk ke jalan tol," katanya.

(E013)

 
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024