Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan verifikasi terhadap 19.500 situs radikal, terorisme dan ekstrimisme yang berpotensi memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, Senin, mengatakan pada Sabtu (19/5) telah memblokir 2.500 situs radikal.
"Jumlah yang sudah diblokir lebih dari 2.500 situs, secepatnya, pemblokiran akan dilakukan terhadap 19.500 situs radikal. Saat ini, kami masih melakukan penyisiran dan laporan dari masyarakat," kata Rudiantara.
Situs terbesar yang diblokir yakni intagram, dan youtobe. Kemudian, 19.500 situs merupakan hasil penyaringan yang berpotensi menyebarkan paham radikal, terorisme dan ekstrimisme.
Ia mengapresiasi langkah masyarakat melaporkan situs radikal dan mendukung terorisme. Semua pihak harus bekerja, tidak hanya Kemenkominfo dan polisi, tapi semua bergerak. Saat ini, masyarakat DIY yang paling banyak membantu dalam memerangi situs radikal.
"Semakin cepat diblokir, semakin bagus. Lebih baik salah dalam memblokir, dari pada membayakan NKRI. Kalaupun salah, hanya minta maaf, paling jumlahnya sedikit," katanya.
Rudiantara mengatakan terorisme itu masalah nyawa, seperti perakitan bom itu tujuanya untuk menghilangkan nyawa orang.
"Kami tidak mentolerir itu. Lebih baik diblokir dulu, kalau salah kami akan meminta maaf," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Objek wisata Situs Goa Sunyaragi, tempat istirahat favorit pemudik Lebaran 2024
Senin, 8 April 2024 6:09 Wib
Fadli Zon rilis buku dan situs web filateli
Minggu, 31 Maret 2024 19:53 Wib
Situs Houthi di Yaman target serangan AS-Inggris
Selasa, 12 Maret 2024 11:42 Wib
1.855 situs perdagangan berjangka komoditi ilegal diblokir
Senin, 19 Februari 2024 16:53 Wib
Korut jual situs judi ilegal ke Korsel
Kamis, 15 Februari 2024 5:20 Wib
Fosil gajah purba elephas dijadikan objek wisata Situs Patiayam gaet wisatawan
Rabu, 31 Januari 2024 4:55 Wib
Sejarah Situs Patiayam Kudus, Jateng, dibukukan
Jumat, 26 Januari 2024 15:54 Wib
"Jelajah Purba 2023" dongkrak wisata prasejarah
Senin, 11 Desember 2023 6:15 Wib