Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Sejumlah mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta melakukan aksi damai untuk mengecam tindakan teror yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang berlangsung di depan kampus Universitas Budi Luhur (UBL) tersebut merupakan aksi nyata dari elemen mahasiswa untuk mengkampanyekan bahaya radikalisme ke khalayak umum.
"Kegiatan itu didukung penuh oleh Polri yang diwakili aparat kepolisian dari Polsek Pesanggarahan," kata salah satu mahasiswa yang ikut aksi damai Zajuli dalam rilis yang diterima di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, penghargaan diberikan kepada perwakilan polisi yang hadir sebagai tanda mahasiswa mendukung aparat negara dalam memberantas terorisme.
Salah satu mahasiswa UBL Sisi Reina mengatakan kegiatan itu merupakan bentuk respons mahasiswa sebagai "agent of change".
"Kita tidak boleh diam terhadap radikalisme yang disinyalir mulai masuk kampus," kata Sisi.
Berkaitan dengan hal itu, menurut dosen UBL Dr Yusran, perlu upaya konkret dari pemerintah untuk menangani masalah terorisme dan radikalisme.
"Untuk itu, RUU Terorisme harus segera disahkan menjadi UU agar aparat kepolisian dapat melakukan upaya pencegahan tindakan teroris," kata Yusran yang menjabat Kepala Pusat Studi Kebudiluhuran (PSBL) UBL dan Ketua Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII).
Aksi damai tersebut ditutup dengan pembagian takjil dan pembacaan doa untuk para korban serta penyalaan lilin sebagai ungkapan belasungkawa dan bentuk solidaritas.
Berita Lainnya
Indonesia-EU Commissioner jajaki kerja sama transisi energi
Senin, 22 April 2024 17:51 Wib
Masyarakat diminta hindari kawasan Monas hingga Merdeka Barat Jakarta
Senin, 22 April 2024 7:56 Wib
TKN: Pendukung Prabowo jangan gelar aksi saat MK membacakan putusan
Jumat, 19 April 2024 20:33 Wib
Prabowo larang pendukung lakukan aksi damai di MK RI
Jumat, 19 April 2024 9:49 Wib
TKN: Prabowo Subianto: Setop aksi damai di MK RI
Jumat, 19 April 2024 7:39 Wib
3.315 polisi jaga aksi di MK
Selasa, 16 April 2024 12:27 Wib
Perempuan Indonesia berperan mitigasi perubahan iklim
Minggu, 31 Maret 2024 4:26 Wib
Presiden Jokowi: Aksi banding ekspor nikel RI bakal kembali kalah
Kamis, 28 Maret 2024 20:59 Wib