Dua desa di Gunung Kidul kesulitan air

id tangki air

Dua desa di Gunung Kidul kesulitan air

ilustrasi. Pasokan air bersih (foto antaranews.com)

Gunung Kidu (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat dua desa daerah ini, yakni Desa Hargosari dan Desa Ngestirejo kesulitan air bersih.

"Dua desa tersebut belum dilakukan droping air bersih. Namun, sudah mengajukan droping air bersih. Saat ini, kami masih melakukan pengecekan kondisi untuk memastikan tingkat kebutuhan air," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki?di Gunung Kidul, Selasa.

Ia mengatakan sebenarnya dua desa di Kecamatan Tanjungsari itu masuk ke program kecamatan untuk didroping air bersih, namun demikian jika kecamatan belum ada dana maka pihaknya akan segera mengirimkan.

"Kami berusaha menjemput bola dengan melakukan pengecekan meski belum ada laporan," katanya.

Tahun ini, pemkab menganggarkan dana Rp638.345.000. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk air, serta mencukupi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), membayar jasa sopir, dan kebutuhan administasi lainya. BPBD juga telah menyiapkan armada yang biasa digunakan untuk melakukan droping air.

"Pengecekan pada armada rutin digelar dan dipastikan akan siap jika setiap saat akan digunakan," katanya.

Edy mengatakan dari hasil pertemuan dengan kecamatan kemungkinan dropping air dilakukan pada Juni atau Juli mendatang.

"Untuk puncak musim kemarau kemungkinan pada Agustus mendatang," katanya.

Kepala Desa Hargosari Mugito mengatakan pihaknya sudah mengajukan pengiriman air karena sebagian besar warganya sudah mengalami kesulitan air bersih dan sudah membeli ke tangki swasta.

"Sejak beberapa minggu terakhir, warga mulai kesulitan air bersih, dan harus membeli. Dengan harga jual Rp110 ribu sampai Rp120 ribu. Kami sudah mengajukan permohonan ke BPBD, tapi sampai saat ini belum ada pengiriman air kepada masyarakat," katanya.