Pembudidaya ikan diimbau meningkatkan manajemen kesehatan

id Budidaya ikan

Pembudidaya ikan diimbau meningkatkan manajemen kesehatan

Pambudidayaan ikan air tawar (antaranews)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pembudi daya ikan meningkatkan manajemen kesehatan ikan guna menurunkan kematian ikan.

Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Leo Handoko di Kulon Progo, Kamis, mengatakan ada lima kunci pemeliharaan ikan, yakni kolam, benih, genetik ikan, penyakit, serta permodalan dan pemasaran pasca panen.

"Semua kunci saling berkaitan erat dalam kesuksesan pembudidaya. Salah satu kunci, yaitu penyakit dapat menjadi penyebab kegagalan budi daya lele," kata Leo.

Menurut dia, pencegahan utama yang sering dibaikan adalah biosekuriti. Biosekuriti merupakan pencegahan agen penyakit masuk ke area perikanan. Hama seperti burung dapat menjadi media penularan penyakit karena itu harus dicegah masuk ke area perikanan.

Untuk itu, manajemen kualitas air juga jangan diabaikan. Penggunaan probiotik secara rutin sangat dianjurkan untuk menjaga kualitas air.?Sedangkan penyakit ikan lele yang perlu diwaspadai antara lain infeksi bakteri Aeromonas dan Edwarsiella, infestasi parasit seperti Ich, cacing, dan Tricodina.

"Kalau pembudi daya ikan memperhatikan manajemen kesehatan ikan, dapat dipastikan tidak akan penyakit yang menyerang ikan mereka," katanya.

Sementara, pembudi daya ikan di Wates Wagiran mengatakan kebutuhan ikan lele di DIY belum dapat sepenuhnya dipasok oleh pembudidaya lele dari DIY sendiri.

"Ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang menggiurkan bagi para pembudidaya lele di Kulon Progo," katanya.