Menkominfo: SDM harus disiapkan kendalikan teknologi

id rudiantara

Menkominfo: SDM harus disiapkan kendalikan teknologi

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat berbicara dalam Pengajian Ramadhan bertajuk "Keadaban Digital: Dakwah Pencerahan Zaman Milenial" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (24/5) malam. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan sumber daya manusia Indonesia harus betul-betul dipersiapkan dengan keterampilan yang dimiliki agar mampu mengendalikan teknologi yang terus berkembang di era Revolusi Industri 4.0.

"Jadi teknologi harus jadi budak kita, bukan kita yang diperbudak teknologi," kata Rudiantara saat berbicara dalam Pengajian Ramadhan bertajuk "Keadaban Digital: Dakwah Pencerahan Zaman Milenial" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis malam.

Menurut Rudiantara, memasuki era Revolusi Industri 4.0 akan ditandai dengan pesatnya kemajuan teknologi berbasis digital dan internet, mulai dari "Big Data Analytics", "Advance Robotic", hingga "artificial intelligence" (AI) atau kecerdasan buatan.

Kecerdasan buatan, menurut Rudiantara, jika sudah efektif diterapkan akan banyak menggantikan peran manusia, khususnya dalam bidang industri.

"Yang jelas kemunculan teknologi- teknologi itu akan sangat memengaruhi pola kerja kita khususnya dalam bidang industri," ujar dia.

Bahkan, menurut Rudiantara, dengan kemunculan beragam teknologi cerdas tersebut ada yang memprediksikan bahwa ke depan akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang dan tergantikan dengan teknologi. "Lalu banyak yang selanjutnya paranoid, takut pekerjaan akan hilang," ucapnya.

Agar peran dominasi teknologi justru tidak memunculkan ketakutan, menurut dia, sumber daya manusia di Indonesia perlu disiapkan memiliki pendidikan dan keterampilan yang relevan dan berguna di era digital saat ini, misalnya, dengan memperluas usaha dalam dunia ekonomi digital.

Dengan demikian, kemajuan teknologi justru bisa membantu menopang serta memperluas lapangan pekerjaan baru. Di Indonesia, menurut Rudiantara, tidak terlalu banyak pekerjaan yang tergantikan dengan teknologi karena sektor industri hanya berkontribusi 20 persen terhadap GDP, berbeda dengan di Jerman yang kontribusinya mencapai 60 persen.

"Ke depan memang ada yang perannya tergantikan, tetapi masih banyak yang bisa kita masuk dan justru mengendalikan dan memanfaatkan teknologi digital," imbuhnya.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024