Kulon Progo tambah jumlah e-warong penyalur BPNT

id Bpnt

Kulon Progo tambah jumlah e-warong penyalur BPNT

Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). (ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww/17)

Kulon Progo (Antara)news Jogja) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menambah jumlah warung gotong royong elektronik (e-warong) guna memudahkan penyaluran bantuan pangan nontunai pada Juli 2018.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulon Progo Eko Pranyata di Kulon Progo, Sabtu mengatakan saat ini, pihaknya sudah mengajukan sebanyak 109 e-warong kepada pihak bank yang ditunjuk guna melayani program keluarga harapan (PKH).

"Saat ini, baru ada tujuh e-warong telah beroperasional dan siap melayani keluarga penerima maanfaat di Kulon Progo," kata Eko.

Ia akan menyosialisasikan dan memberikan pelatihan bagi pemilik e-warong dalam pelaksanaan bantuan pangan nontunai (BPNT). Awalnya, e-warong disandingkan dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) selaku penyedia bahan pokok.?Ke depan, e-warong diharapkan ada sinergi keuangan inklusi antara e-warong, bank dan gapoktan.

"Kami berharap ada sinergi keuangan inklusi antara e-warong, bank dan gapoktan. Sehingga yang ditunjuk nanti tidak harus punya ?modal. Nanti akan difasilitasi disetting dapat dipasarkan secara online," katanya.

Selain itu, kata Eko, pihaknya juga akan mendorong kelompok masyarakat miskin untuk mengelola e-warong menjadi agen bank yang baik. Di Kulon Progo terdapat 47.323 keluarga penerima manfaat (KPM) yang akan menerima BPNT yang disalurkan melalui e-Warong.

"Setiap KPM nantinya akan menerima bantuan senilai Rp110.000 yang dapat dibelanjakan di e-Warong itu," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati mendorong Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak menyiapkan e-warong yang ditunjuk oleh pihak bank yang akan menyalurkan bantuan pangan non tunai.

Ia mengatakan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 47.323 Kepala Keluarga (KK).

"Persiapan ini penting karena setiap e-warong diasumsikan hanya menyalurkan kurang lebih 500 KK, sehingga diperlukan ratusan e-Warong yang harus benar-benar dipersiapkan sesuai dengan petunjuk teknis yang ada," harap Akhid.

Ia berharap Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) melalukan validasi KPM, supaya BPNT tepat sasaran.

"Kami berharap BPNT tepat sasaran dan dapat mencukupi kebutuhan pangan KPM," katanya.