Beijing (Antaranews Jogja) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memanfaatkan Konferensi Wali Kota se-Dunia di Beijing, China, pada 27-31 Mei 2018 sebagai ajang promosi pariwisata daerahnya.
"Konferensi ini penting, bukan bagi Yogyakarta saja melainkan juga ajang promosi bagi pariwisata Nusantara," ujarnya saat ditemui Antara di sela-sela acara buka puasa bersama di Wisma Duta KBRI Beijing, Sabtu malam.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh 88 wali kota dari berbagai negara tersebut, dia akan menjadi salah satu panelis.
"Kebetulan dari Indonesia hanya saya yang diundang," ungkapnya seusai bertemu Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun itu.
Ia menyebutkan bahwa pada tahun lalu, Kota Yogyakarta kedatangan sekitar 2,5 juta wisatawan mancanegara.
"Dari jumlah itu sekitar 18 persen dari China. Jadi, jumlah wisman dari sini relatif sedikit yang berkunjung ke Yogyakarta," ujar Haryadi.
Oleh sebab itu, dia tidak akan menyiakan kesempatan untuk berbicara mengenai potensi pariwisata Yogyakarta dan Nusantara di depan para koleganya dari mancanegara.
Dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Beijing melalui Bali dan Chengdu, dia melihat tren positif arus kedatangan wisatawan China ke Indonesia, khususnya Bali.
"Di pesawat yang kami tumpangi ternyata lebih banyak wisatawan Chinanya. Ini memberikan kesan positif bagi saya bahwa minat warga China untuk berwisata ke Indonesia makin tinggi," ujarnya.
Berita Lainnya
Haryadi Suyuti divonis tujuh tahun penjara
Selasa, 28 Februari 2023 17:21 Wib
Mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi dituntut 6,5 tahun penjara kasus suap IMB
Selasa, 14 Februari 2023 19:49 Wib
Dirut PT JOP divonis 2,5 tahun penjara terkait suap mantan Walikota Haryadi Suyuti
Senin, 7 November 2022 20:21 Wib
PN Yogyakarta vonis penyuap mantan Wali Kota Yogyakarta tiga tahun penjara
Senin, 31 Oktober 2022 18:15 Wib
Mantan Wali Kota Yogyakarta didakwa menerima suap penerbitan dua IMB
Rabu, 19 Oktober 2022 20:34 Wib
PN Yogyakarta menggelar sidang perdana Haryadi Suyuti pekan depan
Kamis, 13 Oktober 2022 19:06 Wib
Haryadi Suyuti diduga intervensi setiap pengadaan barang dan jasa
Selasa, 13 September 2022 11:31 Wib
Pukat UGM menduga kode terkait kasus suap Haryadi Suyuti bukan yang pertama
Minggu, 28 Agustus 2022 21:54 Wib