Polres Gunung Kidul mendirikan tujuh pos pengamanan

id Polres Gunung Kidul,mudik,Gunung Kidul

Polres Gunung Kidul mendirikan tujuh pos pengamanan

Mapolres Gunung Kidul (Foto Istimewa) (istimewa)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mendirikan tujuh pos pengamanan selama Operasi Ketupat Progo 2018 mulai 8-25 Juni 2018.

Kapolres Gunung Kidul AKBP Ahmad Fuady di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pada Lebaran 23018 pihaknya akan menggelar Operasi Ketupat Progo 2018 yang akan berlangsung lebih lama, yaitu selama 18 hari.

"Operasi dilakukan lebih lama untuk menyesuaikan waktu libur yang lebih lama. Operasi Ketupat Progo 2018 akan berlangsung mulai 8-25 Juni 2018 dengan mendirikan tujuh pos pengaman yang tersebar diruas arus mudik dan arus balik, serta objek wisata," katanya.

Tujuh pos pengaman akan dibangun, yakni Pospam Hargodumilah, Pospam Siyono, Posyan Pasar Argosari, Posyan terminal Dhaksinarga Selang, Posyan Pasar Semin, Pospam Baron, dan Pospam Pulang Sawal.

"Kabupaten Gunung Kidul memiliki potensi wisata alamnya saat ini sangat maju pesat, tidak menutup kemungkinan akan dibanjiri pengunjung wisata. Selain itu Gunung Kidul juga merupakan tujuan perantau pulang kampung bersilaturahmi dengan sanak keluarga merupakan suatu tradisi tahunan, maka kami meningkatkan pengamanan kepada pemudik dan wisatawan," kata Ahmad.

Menyinggung adanya sekelompok orang yang ingin membantu pengunjung wisata di persimpangan jalan, namun dibalik itu adanya yang memaksa meminta sejumlah uang tidak diberi kemudian melakukan pengancaman, ia meminta hal itu tidak terjadi lagi.

"Kami meminta hal itu tidak terjadi lagi di wilayah Gunung Kidul. Kalau hal itu terjadi, kami akan melakukan pembinaan dan penyuluhan untuk memberikan pengertian kepada mereka," katanya.

Ahmad Fuady mengatakan Operasi Ketupat Progo 2018 akan memfokuskan kepada tiga hal, yakni orang, barang, dan kegiatan. Menitikberatkan pada orang, tugas kepolisian selama Lebaran 2018 lebih berat. Hal ini mengingat bahwa ketika Lebaran di Gunung Kidul bukan hanya terdiri atas masyarakat Gunung Kidul saja melainkan juga pemudik maupun wisatawan.

Ia ingin memastikan bahwa semua orang yang berada di Gunung Lidul bisa mendapatkan kenyamanan dan kemanan.

Sementara yang kedua adalah barang atau harga benda masyarakat. Ia ingin memastikan barang-barang milik warga masyarakat aman, baik selama ditinggal mudik ataupun berkegiatan. Hal yang sama juga berlaku untuk barang milik wisatawan ketika berlibur ke Gunung Kidul.

"Kami akan terjunkan personel khusus untuk melakukan pengamanan,? kata Ahmad.

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan bahwa tanggung jawab untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warga Gunung Kidul maupun wisatawan saat merayakan hari raya di Gunungkidul merupakan tanggung jawab bersama. Dengan adanya rapat lintas sektoral semacam ini, semua pihak akan bisa menelaah potensi permasalahan yang mungkin terjadi selama masa perayaan hari raya. Di Gunung Kidul sendiri, permasalahan kompleks yang mungkin timbul adalah kepadatan lalu lintas. Terkait hal ini, pihaknya mengakui telah mendapatkan peringatan dari Kapolda DIY agar bisa segera diambil langkah antisipasi.

"Kami sudah bahas apa yang diperlukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas, seperti misalnya penambahan pemasangan rambu lalu lintas, dan sebagainya,? katanya.

Salah satu yang menjadi fokus lainnya adalah tempat wisata. Seperti biasanya, diperkirakan puluhan ribu wisatawan maupun warga Gunung Kidul akan memadati obyek-obyek wisata selama musim liburan. Ia menegaskan bahwa pihaknya menginginkan nantinya semua pelaku wisata bisa menjaga citra Gunung Kidul sebagai lokasi wisata unggulan.

Ia sendiri telah memetakan sejumlah persoalan berdasarkan pengalaman yang seringkali menimbulkan komplain dari wisatawan seperti, pemandu wisata ilegal serta persoalan sampah.

"Para pedagang juga jangan menaikan harga semaunya, karena akan berpotensi komplain dari wisatawan dan akan merugikan diri sendiri maupun wisata di Gunung Kidul,? urai Badingah.

Selain itu, ia mengatakan pemkab juga telah mempersiapkan tim yang bekerja sama dengan instansi lain, seperti misalnya aparat kepolisian untuk secara rutin melakukan pemantauan harga khususnya barang kebutuhan pokok di pasaran.

"Kami tidak ingin nantinya ada oknum nakal yang melakukan penimbunan maupun menaikan harga terlalu tinggi sehingga merugikan masyarakat. Saat ini, stok bahan makanan harus aman dan tidak boleh melonjak terlalu tinggi,? kata dia.

(U.KR-STR)