Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Penerapan sistem zonasi jarak dalam penerimaan peserta didik baru jenjang SMP di Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 2018/2019 menyebabkan persaingan masuk diperkirakan sulit diprediksi.
“Dengan zonasi jarak, kami tidak dapat memperkirakan lulusan SD ini akan akan memprioritaskan pendaftaran ke SMP mana saja,” kata Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Rohmat di Yogyakarta, Sabtu.
Hal itu, lanjut dia, cukup berbeda dibanding tahun lalu saat penerimaan siswa baru jenjang SMP didasarkan pada syarat nilai ujian nasional sehingga Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dapat sedikit memetakan persebaran lulusan SD yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
“Jika pada tahun lalu kami dapat memberikan gambaran ke orang tua siswa untuk pilihan sekolah sesuai nilai yang diperoleh dan kemungkinan persaingan saat pendaftaran, maka pada tahun ini kami tidak bisa memberikan saran serupa,” katanya.
Oleh karena itu, ia berharap agar lulusan SD memilih semua SMP negeri yang ada di Kota Yogyakarta diurutkan berdasarkan prioritas. Prioritas dapat didasarkan pada jarak sekolah terdekat dari rumah.
“Di Kota Yogyakarta ada 16 SMP negeri. Pada penerimaan siswa baru tahu ini, semua sekolah bisa dipilih. Tinggal diurutkan berdasarkan prioritas saja,” katanya.
Penerimaan peserta didik baru jenjang SMP di KOta Yogyakarta akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu jalur prestasi berdasarkan nilai ujian naasional dan tahap kedua untuk jalur zonasi berdasarkan jarak.
Secara umum, kuota penerimaan peserta didik baru jenjang SMP di Kota Yogyakarta akan terbagi menjadi tiga kategori yaitu 90 persen untuk siswa dalam Kota Yogyakarta, lima persen untuk jalur prestasi siswa luar Kota Yogyakarta dan lima persen lainnya untuk jalur khusus.
Sedangkan kuota siswa dalam Kota Yogyakarta sebesar 90 persen akan terbagi dalam dua kategori yaitu 15 persen untuk jalur prestasi siswa dalam Kota Yogyakarta dan 75 persen untuk penerimaan siswa yang murni didasarkan pada penghitungan jarak ke sekolah. Jarak yang dimaksud adalah jarak udara dari RW tempat tinggalnya ke sekolah.
Siswa dari Kota Yogyakarta yang tidak diterima saat mendaftar pada jalur prestasi bisa mengikuti pendaftaran untuk jalur zonasi.
Pada PPDB tahun ajaran 2018/2019, total alokasi kursi yang disiapkan untuk seluruh SMP negeri di Kota Yogyakarta mencapai 3.462 kursi, namun akan ada sekitar 5.700 siswa SD asal Kota Yogyakarta yang akan lulus tahun ini.
“Pengumuman kelulusan SD akan dilakukan serentak pada Senin (4/6),” katanya.
Berita Lainnya
Metode gasing menciptakan hubungan erat guru-siswa di Indonesia
Minggu, 7 April 2024 12:18 Wib
Perubahan jadwal OSN 2024 diumumkan, Genza Education beri dukungan penuh untuk siswa di seluruh Indonesia
Kamis, 4 April 2024 13:32 Wib
Pelajar miskin wajib diterima PPDB 2024
Rabu, 3 April 2024 2:07 Wib
40.164 sekolah di Indonesia miliki pelajar berkebutuhan khusus
Senin, 1 April 2024 18:56 Wib
Pelajar Sekolah Cikal rebut tiga medali emas di "Moose Game" 2024
Senin, 1 April 2024 11:29 Wib
Universitas harus memberi afirmasi siswa disabilitas di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 6:30 Wib
SNBP PTN 2024 belum afirmasi pelajar disabilitas Indonesia
Jumat, 29 Maret 2024 4:15 Wib
Ganggu belajar siswa, Meta dan TikTok digugat Dewan Sekolah Kanada
Jumat, 29 Maret 2024 0:33 Wib