Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat harga komoditas cabai rawit merah maupun hijau mengalami kenaikan di pasaran pada pertengahan Bulan Ramadhan meski tidak signifikan.
"Memang ada kenaikan untuk cabai rawit merah dan hijau namun tidak signifikan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrina dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yuna Pancawati di Yogyakarta, Senin.
Ia menyebutkan untuk cabai rawit merah memgalami kenaikan Rp1.333 per kilogram (kg), dari Rp20.333 per kg pada Minggu (3/6), saat ini menjadi Rp21.667 per kg. Sedangkan cabai rawit hijau mengalami kenaikan Rp1.000 per kg, dari Rp18.000 per kg menjadi Rp19.000 per kg.
Menurut Yuna, tren kenaikan harga komoditas itu adalah kenaikan yang wajar khususnya pada saat Bulan Ramadhan, di mana permintaan konsumen mengalami peningkatan.
Meski demikian, ia menilai kenaikan itu bukan hanya senata-mata disebabkan Ramadhan, melainkan juga terpengaruh dampak abu vulkanik Gunung Merapi yang sempat menghujani kawasan pertanian di Magelang.
"Mungkin bisa disebabkan abu vulkanik Merapi karena selain dari Yogyakarta sendiri, cabai juga dipasok dari Muntilan, Magelang, Jawa Tengah," kata dia.
Selain cabai rawit, menurut Yuna, berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Demangan, Pasar Beringharjo, dan Pasar Kranggan, Yogyakarta lonjakan harga juga terjadi pada komoditas bawang putih baik jenis kating maupun sinco. Untuk bawang putih kating naik dari Rp22.333 per kg menjadi Rp23.667 per kg, sedangkan bawang putih sinco dari Rp19.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg.
Selain cabai rawit dan bawang putih, menurut dia, hampir secara keseluruhan harga komoditas pokok di Yogyakarta stabil. Daging ayam serta telur ayam ras, menurut dia, sempat mengalami gejolak namun saat ini kembali normal.
"Meski sejumlah harga naik namun dari sisi persediaan seluruhnya mencukupi. Tidak ada kelangkaan," kata dia.
Yuna mengatakan untuk tetap menjaga stabilitas harga komditas pokok, sejak awal Ramadhan Disperindag DIY bekerja sama dengan kabupaten/kota secara rutin menggelar pasar murah.
Pasar murah ini, menurut dia, menjual beberapa komoditas antara lain minyak goreng, gula, beras, telur ayam serta daging ayam. "Pasar murah ini dikhususkan untuk masyarakat yang tergolong miskin agar harga-harga komoditas itu tetap terjangkau," kata dia.Budi Suyanto
(T.L007/B/B008/B008) 04-06-2018 15:33:25
Berita Lainnya
RI butuh sistem tanam cabai tak terpengaruh cuaca, ungkap Mendag
Senin, 18 Maret 2024 6:58 Wib
Ibu Negara Iriana Jokowi membuka Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia di Bogor
Senin, 4 Maret 2024 10:17 Wib
Pemkab Bantul imbau masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk tanam cabai
Jumat, 16 Februari 2024 16:22 Wib
Presiden ajak masyarakat tanam cabai-sayuran mandiri
Senin, 8 Januari 2024 12:56 Wib
DPPK Sleman gelar promosi produk hortikultura
Jumat, 22 Desember 2023 16:32 Wib
DIY menggencarkan pasar murah kendalikan harga cabai
Rabu, 6 Desember 2023 23:10 Wib
Kementan meresmikan nursery bawang merah dan cabai di Sleman
Kamis, 23 November 2023 19:58 Wib
Kabupaten Sleman menuju daerah lumbung pangan sehat
Selasa, 21 November 2023 13:08 Wib