Polres Bantul gelar Operasi Ketupat Progo 2018

id polres bantul

Polres Bantul gelar Operasi Ketupat Progo 2018

Mapolres Bantul (Foto Antara)

Bantul (Antaranews Jogja) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2018 dalam rangka pengamanan arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Operasi Ketupat Progo ini berjalan kurang lebih 18 hari sejak tanggal 7 Juni sampai 24 Juni. Ini serentak dilakukan di seluruh Polda jajaran," kata Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan usai apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo 208 di Bantul, Rabu.

Operasi Ketupat Progo 2018 di wilayah hukum Bantul ini melibatkan ratusan personel pengamanan gabungan yang terdiri unsur Polri, TNI, pemerintah daerah serta stakeholder terkait dan elemen masyarakat lainnya.

Menurut dia, kerawanan-kerawanan yang perlu diantisipasi selama pelaksanaan Operasi Ketupat Progo adalah terkait dengan masalah terorisme sehingga perlu ditingkatkan pengamanan Mako Polres dan tempat keramaian.

"Kedua antisipasi kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran, di Bantul memang bukan jalur utama mudik, tetapi yang ada adalah jalur-jalur untuk pariwisata," katanya.

Dalam melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadi kemacetan di jalur-jalur mudik maupun jalur wisata, kata dia, Polres Bantul bersinergi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) menyiapkan rekayasa lalu lintas.

Kapolres mengatakan, kemudian yang ketiga terkait dengan Satgas (Satun Tugas) Pangan agar memaksimalkan fungsi pengawasan harga dan ketersediaan pangan di pasar agar tidak terjadi gejolak yang memicu keresahan di masyarakat.

"Tahun kemarin sudah berhasil menstabilkan harga pangan, artinya tidak ada lonjakan. Diharapkan juga untuk berkerjasama dengan TNI, dinas terkait untuk mengawasi pelaksanaan pendistribusian bahan pokok penting," katanya.

Sementara itu, Kapolres Bantul yang membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pada apel itu mengatakan Operasi Ketupat 2018 diselenggarakan serentak di seluruh Polda jajaran ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan.

"Rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya 2017 disertai analisa potensi gangguan kamtibmas di 2018. Sehingga pada pelaksanaan operasi 2018 terdapat empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai," katanya.

Potensi kerawanan pertama terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, kedua masalah kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik, kerawanan ketiga potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas, potensi keempat adalah ancaman tindak pidana terorisme.