Bedah menoreh menghubungkan bandara-hutan pinus-Borobudur

id bedah menoreh

Bedah menoreh menghubungkan bandara-hutan pinus-Borobudur

Kawasan perbukitan Menoreh (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antaranews Jogka) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan Jalur Jalan Bedah Menoreh bisa menjadi penghubung dari bandara ke Borobudur sekaligus tempat istirahat di Kawasan Hutan Pinus Perhutani, Kabup[aten Purworejo, Jawa Tengah.

"Kami sedang menyusun skenario bagaimana ada sinkronisasi antara Jalur Jalan Bedah Menoreh yang menghubungkan bandara dengan Borobudur melewati Kulon Progo, tempat istirahat Hutan Pinus Perhutani Purworejo baru ke Borobudur," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan skenario yang tengah disusun Pemkab Kulon Progo bersama Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY sudah mendapat lampu hijau dari Gubernur DIY, khususnya jalur alternatif.

"Syaratnya pembembebasan lahan dibebankan kepada pemkab. Pemkab sudah setuju. Kami berharap pembebasan dapat dilakukan dengan dana keistimewaah. Tahuh ini, ada sedikit pembebasan tanah di Girimulyo dan Samigaluh menggunakan APBD II, tapi mulai 2019 mulai menggunakan dana keistimewaan," katanya.

Selain itu, pihaknya menyepakati perihal adanya upaya menyampaikan potensi wisata kepada masyarakat luas, apabila Bedah Menoreh itu melewati sekitar 12 objek wisata yang sudah produktif beroperasi. Namun kalau dibangun lewat jalur Purworejo, hampir tidak ada potensi wisata yang tersentuh, kecuali bila jalur itu dilewatkan ke tempat istirahat.

Untuk itu, dari DPUP-ESDM DIY memberikan 10 jalur alternatif kepada Pemkab Kulon Progo guna sinkronosasi tersebit. Kalau Bedah Menoreh dibangun dari NYIA menuju Borobudur dengan melewati jalur alternatif Sentolo-Nanggulan, memang akan menjadi rute terpendek sepanjang 43 Kilometer. Sedangkan lewat Purworejo akan menjadi sepanjang 53 Kilometer. Kalau Bedah Menoreh jalurnya 63 Kilometer, tapi kalau lewat Bendo (Samigaluh).

"Alternatif yang kami pilih dari DPU ESDM DIY adalah yang 53 Kilometer, tidak lewat Bendo. Begitu Samigaluh lewat Pete, langsung Borobudur. Itu panjangnya sama dengan Purworejo ke Borobudur," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Niken Probo Laras mengatakan Dinas Pariwisata saat ini sedang menyiapkan desa wisata, menyiapkan surat keputusan desa wisata, dan menyiapkan data destinasi yang telah memberikan efek berlapis terhadap masyarakat.

"Dispar juga menyiapkan penilaian kunjungan wisata terbanyak yang harus diamati perkembangannya, menyiapkan status dan kondisi jalan. Kami juga menyiapkan data keterpaduan antara destinasi wisata keterpaduannya dengan smart city dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW)," kata Niken.