Pemkab imbau pemudik terapkan "Bela Beli"

id hasto

Pemkab imbau pemudik terapkan "Bela Beli"

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo meracik Kopi Menoreh, kopi asli wilayah itu. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pemudik yang datang di daerah ini menerapkan "Bela Beli Kulon Progo" dalam membelanjakan uangnya.

"Kami berharap pemudik atau wisatawan menerapkan 'Bela Beli" dengan cara membeli oleh-oleh buatan warga Kulon Progo. Kami berharap mudik Lebaran 2018 memberikan efek berlapis, baik sosial dan ekonomi," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Rabu.

Menurut dia, pemudik menyebabkan perputaran uang di Kulon Progo mengalami peningkatan. Namun besaran perputaran uang tidak dapat terdeteksi jumlahnya. Namun demikian, ia berharap daya beli pemudik dan masyarakat tinggi, sehingga dapat menekan tingkat inflasi.

"Kami memprediksi inflasi bulan ini rendah, karena adanya libur panjang dan tunjangan hari raya diindikasikan bisa sampai dua kali lipat dibandingkan hari biasanya," kata dia.

Hasto berharap para pemudik bisa berwisata dan mengunjungi objek wisata di Kulon Progo, baik itu di Perbukitan Menoreh maupun kawasan pantai. "Jangan dilewatkan," imbuhnya.

Ia berpesan pemudik jtidak perlu mengajak keluarga mereka yang tidak memiliki pekerjaan ke daerah rantau. "Di Kulon Progo potensi lowongan kerja sangat banyak, asal ada kemuan pasti ada pekerjaan," katanya.

Dia mengatakan di Kulon Progo sudah ada pelatihan kebandaraan dan nonkebandaraan sehingga kini yang diperlukan adalah mendorong pemuda Kulon Progo untuk terlatih menjadi tenaga kerja di Kulon Progo.

"Kami sudah meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk memberikan pelatihan kerja, supaya masyarakat mandiri membuka lapangan kerja atau bekerja dengan perusahaan," katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Eko Wisnu Wardana mengatakan tahun ini ada 100 pelatihan pekerjaan, 90 pelatihan peningkatakan ketrampilan dan menyiapkan tenaga kerja yang profesional.

"Kami berharap dengan pelatihan kerja ini, warga Kulon Progo tidak merantau, tapi membuka lapangan pekerjaan sendiri, membangun desanya," harap Eko.