Jakarta (Antaranews Jogja) - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berencana menerbitkan kebijakan lanjutan pada akhir Juni 2018, yang dapat berupa kenaikan suku bunga acuan, dan pelonggaran pinjaman bagi masyarakat untuk memiliki aset rumah (loan to value/LTV).
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa, Perry menekankan Bank Sentral akan konsisten menerapkan kebijakan antisipatif (pre-emptive), dan yang bersifat lebih mendahului (ahead of the curve) untuk menghadapi tekanan terhadap stabilitas akibat kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (Bank Sentral AS) dan arah kebijakan Bank Sentral Eropa, Europan Central Bank.
"BI siap menempuh kebijakan lanjutan yang 'pre-emptive', 'front loading', dan 'ahead of the curve'. Kebijakan lanjutan dapat berupa kenaikan suku bunga yang disertai dengan relaksasi kebijakan LTV untuk mendorong sektor perumahan," ujar dia.
Selain itu, Bank Sentral tetap mengoptimalkan intervensi ganda di pasar surat berharga negara dan valas, kemudian menjaga likuiditas tetap longgar, dan juga menerapkan komunikasi yang intensif. Perry meyakini ekonomi Indonesia, khususnya pasar aset keuangan akan tetap kuat dan menarik bagi investor domestik dan asing.
Bank Sentral tahun ini sudah menaikkan dua kali suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate ke 4,75 persen, untuk mengurangi tekanan pasar keuangan global terhadap nilai tukar rupiah.
Tekanan eksternal itu timbul akibat normalisasi kebijakan moneter AS dan juga perbaikan data ekonomi AS yang membalikkan modal asing yang telah masuk ke Indonesia.
BI kini menerapkan kebijakan moneter yang mengarah ke pengetatan (bias ketat) dan berjanji untuk mengoptimalkan ruang kenaikan suku bunga acuan, tetapi tetap secara terukur dan bergantung pada perkembangan data ekonomi terakhir.
Berita Lainnya
Modal tinggi, ketahanan perbankan Indonesia kuat
Kamis, 18 Januari 2024 6:40 Wib
Gubernur BI: Ekonomi RI tumbuh hingga 6,1 persen
Kamis, 30 November 2023 6:57 Wib
Gubernur BI: Rupiah termasuk mata uang paling stabil di dunia
Kamis, 18 Agustus 2022 11:22 Wib
BI yakin aliran modal lebih banyak masuk RI setelah COVID-19 reda
Jumat, 17 April 2020 18:02 Wib
Pemerintah siapkan stimulus fiskal jilid II antisipasi dampak COVID-19
Rabu, 11 Maret 2020 15:49 Wib
Inflasi Oktober diperkirakan 0,08 persen karena harga ayam dan rokok
Jumat, 25 Oktober 2019 19:50 Wib
Nilai tukar rupiah cenderung menguat
Sabtu, 22 September 2018 0:45 Wib
Devisa pariwisata ditargetkan mencapai 28 miliar dolar AS
Rabu, 29 Agustus 2018 22:27 Wib