Taman Pintar tambah layanan saat buka malam

id taman pintar, buka malam

Taman Pintar  tambah layanan saat buka malam

Menara Eifel di taman pintar Yogyakarta (Foto ANTARA/Eka Ariffa/ags/17)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Jenis wahana yang bisa diakses wisatawan di Taman Pintar saat tempat wisata dan edukasi tersebut beroperasi hingga malam hari bertambah meskipun jumlah pengunjung yang datang belum terlalu banyak.
   
“Layanan saat malam hari akan ditambah. Pengunjung bisa mengakses Rumah Gerabah atau Rumah Batik,” kata Kepala Bidang Taman Pintar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Afia Rosdiana di Yogyakarta, Rabu.
   
Sebelumnya, pengunjung yang datang saat malam hari di Taman Pintar baru bisa mengakses sejumlah zona atau wahana di antaranya area “playground”, perpustakaan dan “science theater” yang menampilkan demo sains menarik.
   
Sedangkan untuk berbagai zona dan wahana yang ada di Gedung Kotak dan Gedung Oval belum dapat diakses saat Taman Pintar beroperasi pada malam hari.
   
Sejak dibuka hingga malam hari atau hingga pukul 21.00 WIB mulai 5 Juni, jumlah wisatawan yang berkunjung saat malam hari belum terlalu banyak atau kurang dari 100 orang.
   
“Meskipun belum banyak, tetapi hal itu tidak masalah. Kami tetap upayakan untuk memberikan pelayanan maksimal,” kata Afia yang menyebut sudah membuka “coffe shop” yang dilengkapi wifi untuk menambah kenyamanan pengunjung saat malam hari.
   
Sedangkan selama libur Lebaran, Taman Pintar dipadati sekitar 7.000 pengunjung per hari atau mengalami kenaikan dua kali lipat dibanding rata-rata jumlah pengunjung setiap harinya.
   
“Jumlah pengunjung sangat padat. Jika ada lebih dari 3.000 pengunjung per hari, maka kami khawatir pengunjung merasa kurang nyaman karena luas lahan di Taman Pintar terbatas,” katanya.
   
Afia memperkirakan, kepadatan jumlah pengunjung saat libur Lebaran akan berlangsung hingga akhir pekan dan diperkirakan akan ada sekitar 70.000 pengunjung di Taman Pintar selama libur Lebaran.
   
“Semua wahana atau zona dipadati pengunjung termasuk zona baru ‘virtual reality’ (VR) sehingga pengunjung bisa merasakan interaksi dengan lingkungan melalui simulasi komputer,” katanya. 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024