Dinsos-P3A sediakan 100 tangki air bersih

id Air berish,bantuan air bersih

Dinsos-P3A sediakan 100 tangki air bersih

Ilustrasi bantuan air bersih untuk mengirimkan air kepada masyarakat. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyediakan 100 tangki air bersih untuk mengatasai masalah kekeringan di wilayah itu.

Kepala Dinsos-P3A Kulon Progo, Eko Pranyata di Kulon Progo, Kamis, mengatakan bantuan 100 tangki air bersih merupakan bantuan dana dekonsentrasi dari Kementerian Sosial (Kemensos).

"Kami memberikan bantuan air bersih sesuai proposal pengajuan dari masyarakat. Sampai saat ini, baru ada 10 proposal permohonan bantuan air bersih dari masyarakat," tambahnya.

Ia mengemukakan wilayah yang mengalami kekeringan berdasarkan proposal yang masuk, yakni Kecamatan Sentolo, Girimulyo, Samigaluh dan Lendah.

Di Kecamatan Sentolo, terjadi di Desa Salamrejo. Di daerah itu ada penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) dengan kedalaman sumber air 30 meter, namun tidak mampu mencukupi kebutuhan air masyarakat di wilayah itu.

Kemudian, di Kecamatan Girimulyo, desa yang mengalami kekeringan dan membutuhkan air bersih yakni Purwosani. Di wilayah itu ada sumber mata air yang dapat disalurkan ke rumah-rumah warga.

Namun jarak sumber mata air dengan rumah warga sangat jauh, sehingga pompa air yang digunakan mengalami kerusakan. Pompa air dinyalakan secara terus menerus, dan menyebabkan kerusakan dalam dua bulan terakhir.

"Kami mendistribusikan air bersih dengan cakupan banyak, bukan perorangan dan berdasarkan proposal masyarakat. Sehingga, warga yang membutuhkan air bersih, silakan mengajukan proposal," katanya.

Eko menyebutkan Dinsos-P3A juga melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo soal teknis distribusi air bersih, dan daerah mana yang menjadi prioritas bantuan air bersih.

Terkait status siaga darurat kekeringan, tambanya pihak yang berhak mengeluarkan status tersebut yakni BPBD. Namun demikian, menurut dia, status itu belum mendesak dikeluarkan.

Selain itu, menurut dia ketersedian 100 tangki air bersih mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat dalam beberapa waktu ke depan.

Ia mengatakan saat ini, Dinsos-P3A mengatasi situasi yang dianggap darurat saja. Menunggu status darurat terlalu lama. Untuk itu, Dinsos-P3A merespon dulu masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih.

"Kami tidak dapat memastikan ketersediaan 100 tangki air bersih mampu memenuhi air air bersih. Kita akan menunggu perkembangan kondisi kekeringan dalam satu bulan ini, kalau kekeringan semakin meluas, kami akan koordinasi dengan Dinsos DIY," jelasnya.

Eko menerangkan Dinsos-P3A juga melakukan koordinasi dengan PDAM Tirta Binangun soal penyediaan air bersih yang akan distribusikan kepada masyarakat.

"Kami sudah ketemu dengan PDAM, pimpinannya memberikan izin menggunakan sumber mata air yang mereka kelola," lanjutnya.

Salah satu warga Salamrejo Martiyem mengatakan dirinya menggunakan sumber mata air milik perseorangan, namun sejak Lebaran kemarin air tidak mengalir. Disisi lain, dirinya berharap pemkab menyediakan jaringan air bersih.

"Kami selalu menjadi langganan kekeringans saat musim kemarau," tambahnya.