Hipertensi dominasi temuan tes kesehatan sopir bus Angkutan Lebaran

id sopir bus

Hipertensi dominasi temuan tes kesehatan sopir bus Angkutan Lebaran

Sopir bus di Terminal Giwangan Yogyakarta menjalani tes kesehatan pada masa Angkutan Lebaran 2018 (FOTO ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi temuan terbanyak pada saat tes kesehatan untuk sopir bus di Terminal Giwangan Yogyakarta pada masa Angkutan Lebaran 2018.

"Temuan terbanyak adalah hipertensi meskipun ada juga temuan sopir bus yang menderita diabetes melitus dan kolesterol tinggi," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya di sela pelaksanaan tes kesehatan untuk sopir bus di Yogyakarta, Kamis.

Tri menyebutkan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bersama sejumlah instansi terkait seperti Jasa Raharja dan Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta menggelar dua kali tes kesehatan untuk sopir bus di Terminal Giwangan yaitu pada masa arus mudik dan saat arus balik Lebaran 2018.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan, diketahui sekitar 40 persen dari sopir bus mengalami hipertensi dan kurang dari lima orang mengalami diabetes melitus sehingga harus dirujuk ke pos kesehatan untuk memperoleh pengobatan.

Setelah diberi obat, sopir bus yang mengalami hipertensi disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu guna memulihkan tekanan darah mereka agar kembali normal. Bisa saja, tekanan darah yang tinggii disebabkan sopir bus kelelahan, katanya.

Oleh karena itu, Tri Mardaya mengingatkan agar sopir bus bisa beristirahat cukup dan tidak memaksakan diri untuk mengemudikan kendaraan apabila merasa lelah.

"Saya kira, penumpang akan memahami jika sopir meminta istirahat selama beberapa menit daripada meneruskan perjalanan dalam kondisi lelah dan mengantuk karena akan lebih berbahaya," katanya.

Tri menyebut, istirahat yang baik tidak harus diukur dari lama waktu beristirahat tetapi dari kualitas istirahat tersebut. Tidur cukup dilakukan lima hingga 10 menit asalkan benar-benar berkualitas, katanya.

"Selain istirahat cukup, Tri meminta agar sopir bus menjaga asupan makanan yang sehat dan memperbanyak konsumsi air putih. Tidak perlu banyak meminum minuman berenergi," katanya.

Sedangkan dari dua kali tes kesehatan yang dilakukan, tidak ditemukan sopir bus yang berada dalam pengaruh alkohol atau mengonsumi obat-obatan terlarang.

Salah seorang sopir bus tujuan Yogyakarta-Surabaya, Agung mengatakan senang dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada masa Angkutan Lebaran.

"Justru saya tahu bagaimana kondisi kesehatan saya. Saya diberi obat penurun gula darah dan vitamin," kata Agung.

Dari hasil tes kesehatan melalui pemeriksaan urine, diketahui gula darah Agung cukup tinggi. Ia mengaku sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan mengonsumsi empat gelas kopi.

"Sebenarnya saya tidak terlalu sering minum kopi. Tetapi hari ini hanya ingin saja," katanya yang mengaku jika merasa lelah tidak pernah memaksakan diri untuk mengemudi.

Setiap hari, Agung mengemudikan bus Yogyakarta-Surabaya pulang pergi. Satu kali perjalanan ditempuh dalam waktu tujuh hingga delapan jam.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024