Okupansi hotel di Yogyakarta mulai normal

id hotel

Okupansi hotel di Yogyakarta mulai normal

Ilustrasi Lobi Hotel di Yogyakarta (jogja.antaranews.com)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan tingkat hunian atau okupansi hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai normal pascalibur panjang Lebaran 2018.

"Setelah kemarin mengalami lonjakan hunian, sekarang okupansi hotel sudah mulai normal kembali," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Istijab, masa puncak pengunjung (peak season) hotel di Yogyakarta terjadi pada 18 Juni atau H+3 Lebaran dengan rata-rata okupansi hotel berbintang mencapai 80 persen dan non bintang 50 persen.

Pada masa puncak pengunjung tersebut, kata dia, peningkatan hunian dinikmati hampir seluruh hotel berbagai kelas di Yogyakarta.

Meski demikian, kata Istijab, jika dibandingkan masa libur Lebaran 2017, tahun ini terdapat tren penurunan. Pada 2017 rata-rata okupansi pada masa puncak pengunjung mencapai 100 persen.

Saat ini, menurut dia, tingkat hunian telah normal kembali seperti hari biasa dengan rata-rata 40 persen.

Meski demikian, ia meyakini selama beberapa bulan ke depan okupansi tidak akan terlalu merosot signifikan karena diperkirakan akan kembali terdongkrak oleh program "Meeting, Incentive, Converence, and Exhibition" (MICE) dari pemerintah maupun swasta.

Menurut dia, selama ini kegiatan MICE dari kalangan pemerintah daerah hingga kementerian menjadi andalan perhotelan di DIY untuk mendongkrak okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel.

"MICE memiliki kontribusi hingga 20 persen terhadap okupansi. Khususnya bagi hotel-hotel baru yang mengutamakan pembuatan ruang-ruang pertemuan," kata dia.