Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Lima belas perupa yang tergabung dalam Komunitas Seni Rupa Satu Atap menggelar pameran lukisan bertajuk "Instink" di Bentara Budaya Yogyakarta, Sabtu malam, sebagai simbol pendekatan proses pencarian jati diri sebagai manusia.
Pameran yang menampilkan 26 karya seni rupa dari berbagai aliran mulai abstrak, figuratif, hingga realis itu dibuka oleh perupa senior asal Yogyakarta, Nasirun.
"Pameran ini mengajak kita untuk merenungi kembali betapa susahnya menjadi manusia yang `manusia`," kata Perwakilan Komunitas Satu Atap Hendra Himawan.
Menurutnya, "Instink" sengaja dipilih sebagai tema besar yang dianggap tepat mewakili pemaran yang berlangsung hingga 30 Juni 2018 itu.
Insting, menurut dia, adalah naluri sekaligus momentum paling jujur untuk memotret realitas tingkah polah manusia dalam sebuah karya seni.
"Insting di dalam dunia pekerja seni memang sangat kuat. Kadang-kadang dia menjadi pedoman naluri untuk berkarya," ujar dia.
Menurutnya dalam konteks bulan Syawal ini karya-karya yang menggambarkan segala tingkah polah manusia sangat tepat dan relevan sebagai simbol perenungan untuk mengukur pencapaian manusia dalam mengelola nafsunya.
Seperti dalam lukisan berukuran 186 x 144 cm karya Imam Tohari berjudul "Mencari Kedudukan", tergambar seseorang bertelanjang dada tengah melakukan akrobat dengan melompati sebuah "kursi" berwarna putih yang seolah ingin digambarkan sebagai kekuasaan.
"Puasa itu kan soal bagaimana menghilangkan nafsu dan segala kebinatangan kita dan setelah Syawal diharapkan kesadaran jiwa kita sebagai manusia meningkat. Tetapi sebelum itu, ada baiknya kita menyadari apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana proses kita dalam bergulat dengan nafsu," jelas dia.
Belasan perupa yang berkontribusi dalam pameran itu adalah Imam Tohari asal Pati, Jawa Tengah, Ticko Sandikala asal Sragen, Jawa Tengah, Sri Pramono (Sleman, Yogyakarta), Joko Supriyono (Kota Yogyakarta), Godek Mintorogo (Bantul, Yogyakarta) dan Novian Rinaldy (Bantul, Yogyakarta).
Lalu, Lukman Van Gogh (Sleman, Yogyakarta), Suryo (Sleman, Yogyakarta), Reza D Pahlevi (Yogyakarta), Rinto (Sleman, Yogyakarta), Andi Hartana (Yogyakarta), Putut Puspito (Pati, Jawa Tengah), Mufti Handayani (Grobogan, Yogyakarta), serta Susilo Tomo (Pati, Jawa Tengah).
Perupa senior, Nasirun mengapresiasi upaya lima belas perupa yang mencoba mengajak masyarakat, khususnya para penikmat seni untuk sadar akan jati dirinya melalui naluri atau insting yang dituangkan ke dalam sebuah karya seni.
"Dalam insting ini mari kita berkawan dengan pikiran dan hati nurani," kata pria yang dijuluki pelukis milyuner ini.
(T.L007).
Berita Lainnya
Pameran seni "Cover Up" gunakan APK bekas
Sabtu, 30 Maret 2024 20:20 Wib
Prabowo pajang lukisan dari SBY di Istana Presiden baru
Kamis, 28 Maret 2024 7:29 Wib
"Twilight of The Gods" hadirkan karya teranyar
Senin, 29 Januari 2024 6:49 Wib
Paer Habitat adakan eksibisi seni visual
Minggu, 7 Januari 2024 6:21 Wib
Dipamerkan di Borobudur, lukisan karya seniman mancanegara
Senin, 25 September 2023 7:32 Wib
Lukisan Basoeki Abdullah hadir di Redmiller Blood
Sabtu, 19 Agustus 2023 1:10 Wib
43 lukisan dan patung dipamerkan di Bandara Internasional Yogyakarta
Senin, 3 Juli 2023 21:40 Wib
"In Another Land" maknai hubungan alam dan ego manusia
Minggu, 18 Juni 2023 6:41 Wib