Menkeu: pelemahan rupiah harus dilihat dari "benchmark"

id menteri keuangan, sri mulyani, rupiah

Menkeu: pelemahan rupiah harus dilihat dari "benchmark"

Menteri Keuangan Sri Mulyani (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/kye/17)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa pelemahan rupiah yang hingga Senin berada di posisi Rp14.113 per dolar AS harus dilihat dari "benchmark" terhadap negara lain maupun terhadap dolar AS sendiri.

"Karena ini setiap hari ada pemicunya, apakah hari ini Presiden Trump bilang ini, kemudian policy-nya terhadap RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Jadi ini akan terus dinamis yang harus kami respons terus, tidak harian tapi kami jaga dari sisi yang disebut jangka menengah panjang," kata Sri Mulyani usai dipanggil Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Menkeu mengatakan bahwa selama tahun ini pelaksanaan APBN bisa berjalan secara baik dan momentum pertumbuhan ekonomi tetap akan dijaga.

"Kita akan melihat banyak sekali segi itu, jadi kami tidak merespons setiap hari, namun kami melakukan apa yang disebut monitoring evaluasi dan reaksinya secara bersama-sama," katanya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 27 poin menjadi Rp14.113 dibanding posisi sebelumnya Rp14.086 per dolar AS.
(J008).

    (J008)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024