Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa pelemahan rupiah yang hingga Senin berada di posisi Rp14.113 per dolar AS harus dilihat dari "benchmark" terhadap negara lain maupun terhadap dolar AS sendiri.
"Karena ini setiap hari ada pemicunya, apakah hari ini Presiden Trump bilang ini, kemudian policy-nya terhadap RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Jadi ini akan terus dinamis yang harus kami respons terus, tidak harian tapi kami jaga dari sisi yang disebut jangka menengah panjang," kata Sri Mulyani usai dipanggil Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Menkeu mengatakan bahwa selama tahun ini pelaksanaan APBN bisa berjalan secara baik dan momentum pertumbuhan ekonomi tetap akan dijaga.
"Kita akan melihat banyak sekali segi itu, jadi kami tidak merespons setiap hari, namun kami melakukan apa yang disebut monitoring evaluasi dan reaksinya secara bersama-sama," katanya.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 27 poin menjadi Rp14.113 dibanding posisi sebelumnya Rp14.086 per dolar AS.
(J008).
(J008)
Berita Lainnya
OJK mencabut izin PT BPRS Saka Dana Mulia, Kudus, Jateng
Sabtu, 20 April 2024 10:10 Wib
Di tengah tekanan geopolitik global, ketahanan perbankan RI terjaga
Jumat, 19 April 2024 18:17 Wib
9.062 entitas keuangan ilegal dihentikan
Jumat, 19 April 2024 6:54 Wib
Irlandia segera divestasi 6 perusahaan Israel
Sabtu, 6 April 2024 21:27 Wib
Kemenkeu memfasilitasi ruang fiskal program makan siang gratis
Jumat, 5 April 2024 20:15 Wib
Menkeu di MK: Bukan biayai bansos, pemblokiran anggaran
Jumat, 5 April 2024 17:21 Wib
Sri Mulyani di MK: Bantuan kemasyarakatan presiden bukan dari perlinsos
Jumat, 5 April 2024 15:27 Wib
25 BPR-BPRS di Indonesia mengajukan konsolidasi per Maret 2024
Jumat, 5 April 2024 5:48 Wib