BPTP Yogyakarta rekomendasikan sistem jajar legowo super

id petani sedang menanam

BPTP Yogyakarta rekomendasikan sistem jajar legowo super

Petani sedang menanam padi. (ANTARA FOTO/Mamiek)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta merekomendasikan sistem tanam jajar legowo super sebagai metode tanam padi yang tepat bagi para petani di daerah ini.
     
Kepala Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta Joko Pramono di Yogyakarta, Senin, mengatakan sistem jajar legowo (jarwo) super merupakan solusi yang tepat bagi petani di Yogyakarta mengingat penyusutan lahan pertanian terus terjadi di daerah ini.
     
"Sehingga untuk mempertahankan tingkat produktivitas padi inovasi jajar legowo diperlukan," kata Joko.
       
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) penyusutan lahan pertanian rata-rata mencapai 200 hektare setiap tahun di DIY.
       
Melalui sistem tanam jajar legowo super yang merupakan pengembangan dari sistem jajar legowo sebelumnya, munurut dia, tidak terlalu membutuhkan lahan yang luas. Sistem itu juga mampu meningkatkan produksi padi mencapai 20 pesen dari biasanya.
       
Menurut dia, sistem tanam jajar legowo super menggunakan varietas unggul baru (VUB) yang memiliki potensi tinggi dengan pemberian pupuk hayati berfungsi sebagai pemacu tumbuh tanaman, melarutkan fosfat dan meningkatkan kesuburan tanah.
     
Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko mengaku sudah lama mengenalkan sistem jajar legowo kepada petani di DIY. Dengan sistem tanam itu, menurut dia, memungkinkan penanaman padi lebih banyak dan penyinaran matahari lebih banyak sehingga gabah lebih berkualitas.
       
Apalagi, menurut dia, penanaman dengan sistem tersebut juga relatif tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. 
         
Meski demikian, Sasongko berharap memasuki musim kemarau saat ini para petani di DIY lebih fokus menanam tanaman palawija. 
       
Penanaman palawija, menurut Sasongko, sudah saatnya dilakukan di wilayah Gunung Kidul, sebab daerah itu memiliki persediaan air paling sedikit memasuki musim kemarau. Tanaman palawija yang disarankan untuk ditanam oleh petani, antara lain jagung, kedelai, serta kacang panjang.
       
Bagi petani yang masih ingin menanam padi, Sasongko menyarankan agar memilih varietas padi yang tahan kering seperti inpari 19, inpago, serta situ bagendit. Tanpa menyesuaikan penanaman padi dengan varietas yang tepat, ia khawatir akan berpengaruh pada pencapaian produksi padi selama 2018.