Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta mulai mengawali pekerjaan revitalisasi kawasan pedestrian di Jalan Suroto Kotabaru untuk menegaskan kawasan cagar budaya tersebut sebagai “garden city” bergaya Indis.
“Nantinya, kawasan ini akan menjadi kawasan pedestrian sekaligus area publik yang nyaman untuk berbagai aktivitas masyarakat,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat mengawali pekerjaan revitalisasi kawasan Kotabaru di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, penataan tidak hanya akan dilakukan dengan merevitalisasi trotoar di Jalan Suroto tetapi juga melengkapi kawasan pedestrian tersebut dengan berbagai fasilitas pendukung, di antaranya kursi, wifi, hingga ornamen-ornamen lain.
Ia menyebut, keberadaan kawasan pedestrian yang aman, tertib, dan bersih atau nyaman menjadi salah satu tanda kemajuan sebuah kota. “Kemajuan kota tidak ditandai dengan banyaknya kendaraan pribadi di jalan raya tetapi bagaimana tingkat kenyamanan masyarakat saat berjalan kaki di trotoar,” katanya.
Meskipun pekerjaan revitalisasi kawasan pedestrian di Jalan Suroto didanai menggunakan dana keistimewaan, namun Haryadi meminta agar pelaksana pekerjaan bisa benar-benar memperhatikan kualitas dan detail pekerjaan.
“Kualitas dan detail pekerjaan minimal harus sama seperti dengan kualitas pekerjaan revitalisasi di Malioboro, atau bahkan jika perlu lebih baik lagi,” katanya.
Seluruh pekerjaan revitalisasi kawasan pedestrian di Jalan Suroto ditargetkan selesai pada 23 Desember sehingga kawasan tersebut diharapkan sudah bisa dinikmati saat libur panjang akhir tahun.
Selama pekerjaan berlangsung, tidak akan dilakukan penutupan jalan sehingga pengguna jalan diharapkan memahami karena dimungkinkan terjadi gangguan lalu lintas, begitu pula dengan pemilik usaha di sepanjang Jalan Suroto diminta memberikand ukungan.
“Pekerjaan akan dimulai dengan pembongkaran trotoar lama dilanjutkan dengan pergeseran tiang listrik dan tiang lampu penerangan jalan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono.
Trotoar yang semula hanya memiliki lebar 1,1 meter akan dibuat menjadi 2,4 meter dengan mengubah saluran drainase terbuka menjadi saluran tertutup. Ukuran saluran pun ditingkatkan menjadi 80x80 centimeter.
“Kami pun akan melengkapi trotoar dengan guiding block untuk tunanetra. Trotoar pun dibuat menyambung meski berada di ‘in gang’,” katanya.
Total panjang trotoar yang akan direvitalisasi di Jalan Suroto mencapai dua kilometer.
Trotoar dibangun menggunakan bahan teraso berwarna keabu-abuan dilengkapi ornamen yang mendukung citra kawasan Kotabaru sebagai kawasan Indis. "Desain lampu dan kursi pun akan disesuaikan dengan kawasan yaitu menggunakan warna putih tulang,” katanya.
Pekerjaan revitalisasi tidak hanya berhenti pada penataan pedestrian di sepanjang Jalan Suroto saja tetapi juga akan dilakukan terhadap taman atau "boulevard" yang ada di tengah Jalan Suroto.
Namun demikian, penataan taman tersebut belum akan dilakukan pada tahun ini kecuali Pemerintah Kota Yogyakarta memperoleh tambahan dana keistimewaan pada anggaran perubahan tahun ini.
Berita Lainnya
Pedestrian pariwisaata Sanur dilarang untuk sepeda listrik
Minggu, 26 Maret 2023 7:04 Wib
Revitalisasi pedestrian Senopati Yogyakarta mencapai 70 persen
Senin, 14 November 2022 15:44 Wib
Penataan pedestrian Senopati Yogyakarta tanpa menebang pohon perindang
Selasa, 9 Agustus 2022 16:10 Wib
Revitalisasi pedestrian Jalan Senopati Yogyakarta tuntas jelang akhir tahun
Senin, 25 Juli 2022 18:38 Wib
Pemindahan dagangan PKL Malioboro diharapkan rampung sepekan ini
Selasa, 1 Februari 2022 20:09 Wib
Yogyakarta akan menertibkan parkir di pedestrian bertahap
Selasa, 18 Januari 2022 16:40 Wib
Yogyakarta gerak cepat memperbaiki kerusakan pedestrian Jalan Perwakilan
Kamis, 13 Januari 2022 15:55 Wib
Revitalisasi pedestrian kawasan pendukung Malioboro berlanjut ke Jalan Senopati
Selasa, 4 Januari 2022 19:57 Wib