Sultan : kawasan "Volcano Tour Merapi" tidak direboisasi

id Sultan

Sultan : kawasan "Volcano Tour Merapi" tidak direboisasi

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (Antaranews Jogja) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan kawasan lereng Gunung Merapi yang saat ini dimanfaatkan masyarakat setempat untuk wisata "volcano tour" tidak dilakukan reboisasi atau penggantian pohon maupun hutan yang terdampak erupsi 2010.
    
"Kawasan tersebut saat ini telah menjadi wisata favorit di Sleman dan memberikan manfaat ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat," kata Sultan pada Syawalan di Rumah Dinas Bupati Sleman, di Sleman, Selasa.
    
Menurut dia, banyak wisatawan luar daerah yang ingin melihat-lihat kawasan yang luluh lantak akibat diterjang awan panas Merapi tersebut.
    
"Oleh karena itu kawasan tersebut tidak dilakukan reboisasi, dibiarkan seperti saat diterjang awan panas Merapi. Karena ini telah menjadi magnet bagi wisatawan," katanya.
    
Ia mengatakan, banyaknya wisatawan ini telah membawa dampak positif bagi masyarakat yang membuka berbagai jasa wisata di kawasan terdampak melalui "volcano tour".
    
"Ada berbagai aktivitas ekonomi masyarakat di sana, sehingga ini sangat membantu peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat setempat," katanya.
    
Sultan mengatakan, namun ada sisi konsekuensi juga dengan tidak dilakukan reboisasi di kawasan lereng Gunung Merapi tersebut yang juga harus dicarikan solusinya.
    
"Dengan tidak dilkukan reboisasi maka konservai air juga teranggu, mata air di lereng Merapi bisa mengering," katanya.
    
Ia mengatakan, selain itu dengan tidak adanya pohon-pohon besar maka jika terjadi erupsi Gunung Merapi maka tidak ada juga penahan laju awan panas yang meluncur ke bawah.
    
"Ini bisa berdampak awan panas akan menerjang sampai ke bawah karena tidak ada pepohonan yang menghalanginya," katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024