Bantul perluas lahan bawang merah 50 hektare

id bawang merah

Bantul perluas lahan bawang merah 50 hektare

Petani panen bawang merah. (ANTARA FOTO)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memperluas lahan bawang merah di dataran tinggi wilayah Desa Selopamioro Imogiri seluas 50 hektare.

"Biasanya bawang merah itu ditanam di dataran rendah atau sawah, namun kita tanam di bukit, sehingga ini jadi sesuatu yang bagus, makanya ada PR (pekerjaan rumah) untuk pengembangan 50 hektare lagi," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Selasa.

Menurut dia, tanaman bawang merah telah dibudidayakan di wilayah pedukuhan Nawungan Desa Selopamioro Imogiri seluas sekitar 105 hektare, bahkan sebagian tanaman komoditas itu dikembangkan secara pertanian organik.

Ia mengatakan berdasarkan hasil panen bawang merah pada musim Juni 2018, produktivitas bawang merah organik di dataran tinggi Selopamioro mencapai 12 ton per hektare dengan kualitas bawang lebih bagus dibanding secara kimia.

"Makanya ke depan kita lanjutkan karena sudah terbukti hasilnya, hanya kelemahannya harganya belum dibedakan dengan bawang yang nonorganaik, harusnya lebih mahal, tapi kan sekarang harganya masih sama dengan yang ada kimianya," katanya.

Meski begitu, kata dia, penerapan pertanian organik untuk tanaman bawang merah dengan optimalisasi pupuk kandang hasilnya tetap menguntungkan, sebab hasil panen langsung bisa terserap di pasar lewat pedagang atau pengepul.

"Jadi kita kembangkan lagi, dan dari ketua kelompok tani bawang merah di Nawungan akan menambah lahan bawang di kawasan Cerme kemudian di bawah Selopamioro, itu nanti lahan garapan kita yang baru," katanya.

Pulung mengatakan guna mendukung pengembangan perluasan lahan bawang merah di dataran tinggi itu, nantinya akan dibangun sumur dalam atau embung yang berfungsi menyimpan air hujan untuk keperluan irigasi komoditas hortikultura itu.

"Kalau mulai dari sini dari embung dulu atau sumur dalam kalau memungkinkan, kalau tidak buat embung sebanyak-banyaknya. Kemudian sumber air itulah yang akan menjadi kunci dari suburnya lahan itu," katanya.