Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan penghargaan berupa cincin emas kepada 25 orang yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali secara sukarela di Ndalem Yudhanegaran, Yogyakarta, Rabu.
"Para pendonor darah ini telah sukarela menyumbangkan darahnya tanpa menentukan orang yang akan memanfaatkannya dan tidak mengharapkan imbal jasa," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DIY Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo di sela penyerahan cincin emas itu.
Menurut Prabukusumo, 25 pendonor tersebut pada Desember 2017 juga telah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor untuk menerima penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial.
Ia berharap, penghargaan tersebut mampu mengispirasi dan menggunggah banyak orang untuk memupuk kepedulian tentang kemanusiaan, serta tentang berbagi cinta kasih kepada sesama.
"Di manapun di dunia, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional ada untuk siapa saja. Dengan prinsip kenetralan dan kesamaan kita berikan harapan, dukungan, serta perubahan positif di masyarakat," kata adik Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.
Wakil Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI DIY Suryanto mengatakan penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial untuk pendonor darah sukarela tahun 2017 diberikan kepada 897 orang, 25 orang di antaranya adalah dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Suryanto, 25 orang tersebut merupakan gabungan dari pendataan pendonor darah 100 kali pada periode 2016 dan 2017.
Pada 2016 tercatat sebanyak 12 orang yakni 7 orang dari PMI Kota Yogyakarta, 1 orang dari PMI Kabupaten Sleman, 2 orang dari Kabupaten Kulon Progo dan dari Kabupaten Gunungkidul 2 orang.
Pada 2017 sebanyak 13 orang terdiri dari 7 orang PMI Kota Yogyakarta, 3 orang dari PMI Kabupaten Sleman dan 3 orang dari PMI Kabupaten Kulon Progo.
Sementara itu, Suryanto menambahkan ntuk saat ini stok darah yang tersedia di seluruh PMI di DIY mencukupi. Kendati saat lebaran stok sempat menipis namun kesadaran masyarakat DIY untuk mendonorkan darahnya cukup tinggi.
"Semoga masyarakat, instansi, lembaga secara rutin dapat mendonorkan darahnya atau menyelenggarkan donor darah agar kebutuhan darah terjaga dengan aman di DIY," kata dia.
Salah satu penerima cincin emas, Harsito (71) mengaku senang dengan penghargaan terasebut. Warga Bantul ini, mengaku mulai mendonorkan darahnya sejak usia 36 tahun. "Dengan mendonorkan darah saya yakin bahwa saya sehat dan jauh dari penyakit. Saya berpesan kepada masyarakat agar jangan enggan mendonorkan darahnya karena dengan cara itu anda ikut menolong pemenuhan darah orang lain yang membutuhkan," kata Harsito yang juga tercatat sebagai pendonor tertua itu.
Berita Lainnya
"Demi Si Buah Hati" di KlikFilm kisahkan pasien cuci darah
Kamis, 18 April 2024 4:12 Wib
PMI DIY meminta masyarakat sempatkan donor darah di sela berlebaran
Sabtu, 13 April 2024 4:39 Wib
Gula darah tak naik, usai sahur jangan langsung tidur, pesan dokter
Minggu, 24 Maret 2024 1:24 Wib
Saat mudik Lebaran 2024, penderita diabetes bawa alat cek gula darah, pinta dokter
Minggu, 24 Maret 2024 0:30 Wib
Apple Watch terbaru dilengkapi fitur pengukur tekanan darah
Senin, 18 Maret 2024 6:55 Wib
Penderita gagal ginjal kini mudah memperoleh rujukan cuci darah
Kamis, 14 Maret 2024 6:21 Wib
Dinas Peternakan Gunungkidul mengambil sampel darah ternak mati di Kayoman
Sabtu, 9 Maret 2024 11:42 Wib
Ini anjuran waktu periksa gula darah mandiri saat berpuasa
Kamis, 29 Februari 2024 16:33 Wib