Kulon Progo diminta percepat peremajaan pohon kelapa

id gula semut,peremajaan pohon kelapa,kulon progo

Kulon Progo diminta percepat peremajaan pohon kelapa

Direktur Pengolahan Hasil Pertanian Kementan, Anjar Rohani (Kiri), Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo (kanan) dan Kepala Dispertan Bambang Tri Budi (tengah) sedang meninjau pusat peroduksi gula semut KUB Tiwi Manunggal Kokap. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Petani nira di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah setempat melakukan percepatan peremajaan pohon kelapa dan perluasan lahannya untuk meningkatkan produksi gula merah di wilayah ini.

"Petani Kulon Progo tidak membutuhkan dibentukanya kawasan atau sentra gula merah, namun hal yang utama yakni peremajaan pohon kelapa dan perluasan lahan," kata anggota KSU Jatirogo Hendrastuti di Kulon Progo, Sabtu.

KSU Jatirogo merupakan koperasi yang khusus membidangi gula semut. Koperasi ini membeli gula semut dari petani yang ada di wilayah Kulon Progo. Selain itu, KSU Jatirogo menjadi pelindung dari petani nira.

Ia mengatakan saat ini, mayoritas pohon kelapa di Kulon Progo sudah berumur 50 tahun ke atas, sehingga perlu dilakukan peremajaan.

Selain itu, menurut Hendrastuti, kawasan atau sentra gula semut belum dibutuhkan. Alasannya, lahan kelapa selama ini milik individu, bukan milik pemkab atau swasta.

Di samping itu, jumlah penderas di Kulon Progo sangat terbatas. Biasanya, penderes tidak memiliki pekerjaan dan dari keluarga kurang mampu. Penderes bukan menjadi pekerjaan yang menarik bagi masyarakat.

"Penderes itu resikonya sangat tinggi. Penderes harus memanjat pohon kelapa 20 meter perpohon. Jadi, bisa dibayangkan kalau dibentuk kawasan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan pada tahun ini, pihaknya merencanakan peremajaan tanaman kelapa seluas 100 hektare.

Ia mengatakan saat ini, sejumlah sentra kelapa seperti di Kecamatan Kokap dan Panjatan, tanaman kelapa sudah tua dan perlu dilakukan peremajaan.

"Kelapa merupakan salah satu produk unggulan di Kulon Progo. Kami sangat memperhatikan terhadap produk unggulan. Untuk itu, setiap tahun, kami melakukan peremajaan tanaman kelapa sekitar 100 hektare sesuai kemampuan keuangan daerah," katanya.

Ia mengatakan tanaman kelapa memiliki produk turunan seperti gula merah dan gula semut yang menjadi produk unggulan daerahnya. Dua produk ini, secara perlahan mengangkat perekonomian dan kesejahteraan petani di Kulon Progo.

Saat ini, gula semut dari Kulon Progo sudah dipasarkan ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Bandung hingga pasar ekspor.

"Peremajaan tanaman kelapa didukung dengan hilirisasi produk, yakni kelapa menjadi gula merah dan produk turunannya. Kami berikan bantuan alat pengolahan hingga membantu mencarikan pangsa pasar," kata Bambang.

 (KR-STR).