Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta berharap tenaga penyuluh pertanian di daerah ini mampu menumbuhkan minat generasi muda terjun di sektor pertanian.
"Kami berharap ke depan banyak bermunculan petani-petani muda yang mampu menggarap sawah dengan teknologi," kata kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Arofa Noor Indriani di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Arofa, para penyuluh pertanian yang berkualitas mampu meningkatkan minat generasi muda menggeluti dunia pertanian. Hingga saat ini pekerjaan sebagai petani masig jarang diminati kalangan generasi muda.
Guna menumbuhkan minat pemuda bertani, orientasi sektor pertanian, kata dia, harus segera diubah dengan mengarahkan pada penggunaan alat-alat pertanian modern.
Menurut dia, regenerasi petani akan menentukan keberlanjutan sektor pertanian yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Kendati demikian, ia mengakui jumlah penyuluh pertanian di DIY masih minim untuk menumbuhkan minat pemuda bertani.
Berdasarkan data terakhir BKPP DIY dari 438 desa di DIY, baru tersedia 266 tenaga penyuluh pertanian. Dengan jumlah itu, DIY masih kekurangan 172 penyuluh baru karena idealnya satu desa memiliki satu tenaga penyuluh. "Idealnya memang satu desa satu orang penyuluh," kata dia.
Kepala Bidang Koordinasi Penyuluhan BKPP DIY Barudin mengatakan penyuluh pertanian memiliki posisi penting karena mereka dapat mengubah perilaku petani dari tidak tahu teknologi pertanian menjadi tahu. Penggunaan teknologi pertanian diperlukan untuk mengolah lahan pertanian yang terus menyusut.
"Penyuluh akan mengantarkan para petani dari tidak mau menggunakan teknologi pertanian, menjadi mau," kata dia.
Data sensus pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menggambarkan jumlah rumah tangga petani (RTP) di DIY pada 2013 sebanyak 495.781 rumah tangga. Angka itu berarti menandakan penurunan jika dibandingkan angka 2003 yang mencapai 574.920 rumah tangga.
Dari jumlah rumah tangga itu petani muda dengan usia antara 15 dan 44 tahun hanya sebanyak 122.900 orang atau sebesar 27,4 persen. Jumlah petani dengan usia 45-54 tahun 135,3 ribu orang atau 27,3 persen. Sisanya, 237.528 orang atau 47,91 persen merupakan petani dengan usia di atas 55 tahun.
Berita Lainnya
Anggota TNI bantu perairan sawah di Pulau Jawa, perintah KSAD
Selasa, 12 Maret 2024 6:09 Wib
Irigasi jebol akibat hanjir, 100 hektare sawah gagal tanam
Kamis, 18 Januari 2024 5:02 Wib
Petani di Kulon Progo diimbau mempercepat olah lahan sawah
Kamis, 7 Desember 2023 16:05 Wib
Pemkab Kulon Progo mencetak sawah baru 50 ha per tahun
Selasa, 5 Desember 2023 18:05 Wib
BRIN: Pemilihan varietas padi pengaruhi emisi metana
Sabtu, 11 November 2023 7:00 Wib
Satu juta hektare lahan pertanian Indonesia terdampak salinitas
Jumat, 20 Oktober 2023 18:36 Wib
Gagal panen, ratusan hektare tanaman padi petani
Selasa, 10 Oktober 2023 2:44 Wib
"Ngaran Kite Festival" mengajak kaum muda turun ke sawah merawat tradisi
Minggu, 10 September 2023 17:48 Wib