Pejabat: Perlindungan anak dari kekerasan belum optimal

id Kekerasan anak

Pejabat: Perlindungan anak dari kekerasan belum optimal

stop kekerasan terhadap anak (antarasulut.com)


Sleman (Antaranews Jogja) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Mafilindati Nuraini mengatakan upaya perlindungan anak dari kekerasan saat ini masih belum optimal.
   
 "Isu-isu strategis yang berkembang saat ini yang perlu dijawab dengan kerja sama semua pihak yakni belum optimalnya perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi," kata Mafilindati pada kegiatan temu mitra di Sleman, Selasa.
     
Nenurut dia, masih tingginya angka KDRT pada 2017 yakni mencapai sejumlah 298 kasus dan angka kekerasan non-KDRT 173 kasus.
   
 "Tingginya angka kehamilan tidak diinginkan dan angka pernikahan dini 2017 mencapai 92 kasus. Tingginya angka pasangan usia subur belum ber KB tahun 2017 mencapai 10,66 persen dan masalah lain yang berhubungan dengan pembangunan keluarga," katanya.
     
Ia mengatakan, untuk menjawab tantangan isu-isu strategis itu membutuhkan bantuan dan kerja sama dari semua mitra di semua tahapan dalam sistem organisasi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.
     
"Hasil kerja sama dengan para mitra yang telah terjalin selama ini telah banyak membuahkan hasil yang cukup membanggakan antara lain terwujudnya kerja sama dengan berbagai pihak untuk perlindungan dan pemenuhan hak anak yang berhadapan dengan hukum," katanya.
     
Mafilindati mengatakan, kerja sama tersebut juga membuahkan terbentuknya 17 kecamatan layak anak, 69 desa ramah anak, 70 sekolah ramah anak, 25 puskesmas ramah anak dan 1 RW ramah anak yakni RW 18 Leles Condongcatur Depok Sleman.
     
Sementara berbagai prestasi juga berhasil diraih di antaranya predikat Madya dalam KLA tahun 2018 sudah dilakukan penilaian, juga predikat utama dalam APE Anugerah Parahita Ekapraya juga akan dinilai bulan Agustus, Juara I BKL tingkat Provinsi dan juara I tingkat Nasional BKL Melati Bangunsari Bangunkerto Turi, Juara I tingkat Provinsi dan juara II tingkat Nasional promosi KB pascakelahiran dan keguguran bagi RSUD Prambanan.
     
Juara I tingkat provinsi dan juara III tingkat nasional praktek bidan mandiri atas nama Kuswatiningsih.   "Kemudian Juara tingkat I provinsi dan nominator tingkat nasional petugas penyuluh KB atas nama Siti Juwariyah. Juara I tingkat Provinsi UPPKS Citra Sari Kaliroso Umbulmartani Ngemplak, juara I tingkat Provinsi motivator KB pria an Adi Nugrohowati kecamatan Depok," katanya.

Temu mitra kerja di hadiri sekitar 250 orang mulai dari Dinas Instansi di lingkungan Pemkab Sleman, GOW Gabungan Organisasi Wanita, Forum Anak Sleman.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024