DIisbud Bantul mengharapkan tempat latihan kesenian tradisional

id kesenian Bantul

DIisbud Bantul mengharapkan tempat latihan kesenian tradisional

Kesenian tradisional dari Dusun Jolosutro, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul (Foto antarafoto.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pembangunan tempat latihan kesenian tradisional guna memfasilitasi kelompok atau pelaku seni setempat untuk mengembangkan kreatifitasnya.
    
"Karena Dinas Kebudayaan ini gedung baru di sisi timur komplek Pemda Bantul, kami masih berharap ada tempat latihan untuk kesenian karawitan dan pedalangan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Sunarto usai peresmian Gedung Dinas Kebudayaan Bantul di Bantul, Rabu.
    
Menurut dia, gedung Disbud Bantul di kompleks perkantoran Pemda II ini dibangun dengan biaya sebesar Rp9,9 miliar. Pembangunan selesai pada awal 2018 dan pada Rabu (11/7) diresmikan Bupati bersama proyek lain di Bantul.
    
Ia mengatakan, gedung Disbud tersebut saat ini belum dilengkapi dengan tempat latihan kesenian, sehingga gamelan atau alat musik tradisional milik Disbud masih disimpan menjadi satu dengan lobi depan kantor ini.
    
"Karena gamelan ini masih di ruang lobi, padahal harusnya gamelan di ruang tersendiri, kemudian nanti untuk latihan karawitan, tari pedalangan atau teater bisa menjadi satu ruagan untuk latihan itu," katanya.
    
Sunarto mengatakan, kebetulan masih ada lahan seluas 400 meter di sebelah timur gedung, sehingga ke depan bisa dibangun untuk tempat latihan.
    
"Iya nanti akan ada pengembangan, namun kita melihat anggaran yang ada, apakah bisa diajukan di Perubahan 2018 apa tidak, nanti menyesuaikan dengan anggaran yang ada," katanya.
    
Ia juga mengatakan, meski gedung Disbud Bantul sudah ditempati sejak Februari 2018, namun sejak saat itu masih dalam pemeliharaan rekanan, sehingga jika ada hal yang kurang atau rusak masih dalam pemeliharaan pelaksana.
    
"Kemudian pada kesempatn ini kami juga menanam dua jenis pohon langka jenis pule dan pohon nogosari, ada filosofi dari kedua pohon itu diantaranya untuk keselamatan dan kewibawaan. Namun yang jelas bisa untuk perindang," katanya.