Kapolres : penangkapan terduga teroris tidak berkoordinasi dengan polres

id polres bantul

Kapolres : penangkapan terduga teroris tidak berkoordinasi dengan polres

Polres Bantul Prov.D.I.Yogyakarta (jogja.antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Kepala Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ajun Komisaris Besar Polisi Sahat M Hasibuan mengatakan penangkapan terduga teroris oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di kabupaten ini tidak dikoordinasikan dengan kesatuannya.
    
"Silakan konfirmasi ke Polda DIY, karena mungkin ada koordinasi atau apa, soalnya kalau (koordinasi) ke tingkat Polres tidak, apalagi tingkat polsek," kata Kapolres Bantul saat dikonfirmasi terkait penangkapan terduga teroris di Bantul, Kamis.
    
Kapolres Bantul memang membenarkan ada informasi penangkapan teduga teroris terhadap warga Bantul di wilayah Kecamatan Kasihan dan Pleret pada Rabu (11/7), akan tetapi informasi itu tidak diterima langsung dari Densus Antiteror maupun Polda DIY.
    
Namun demikian, ketika ditanya lebih detail tentang informasi penangkapan terduga teroris di Bantul, Kapolres tidak mengetahui pasti, karena warga yang ditangkap tersebut langsung dibawa oleh Tim Densus Antiteror ke Jakarta.
    
"Saya malah tidak tahu itu, kalau tidak salah langsung dibawa Densus. Artinya kalau misalnya penangkapan itu ada langsung dibawa oleh Tim Densus, saya tahunya juga dari koran (surat kabar) dan dari Kapolsek (Kepala Polsek)," katanya.
    
Kapolres juga mengatakan, tidak pernah ada koordinasi dari Markas Besar (Mabes) Polri terkait kegiatan Tim Densus Antiteror, sehingga ketika ada penangkapan dan penggeledahan rumah terduga teroris, tim langsung menyasar ke lokasi.
    
"Ketika saya tanya informasi ke Kapolsek, informasinya itu dibawa sama teman-teman Densus, itu kan langsung ke Mabes Polri, jadi misalkan ada kegiatan mungkin langsung ke sasaran, jadi saya malah tidak tahu itu," katanya.
    
"Saya beberapa kali ditanya sama teman-teman wartawan ada yang bilang di Pleret ada, yang di Kasihan juga ada, kalau saya bilang iya tapi saya tidak ngerti, tapi tahunya dari wartawan dari baca di koran, kalau ternyata di Bantul juga ada," katanya.
    
Oleh sebab itu, Kapolsek menyarankan langsung konfirmasi ke Polda DIY terkait penangkapan terduga teroris itu, sebab sampai saat ini dari Polda DIY belum ada komunikasi dengan Polres maupun polsek-polsek.

Sebelumnya, Densus Antiteror 88 mengamankan dua terduga teroris yaitu Maryanto, warga Mrisi, Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul dan Gutomo warga yang tinggal di Dusun Kerto Tengah, Pleret, Bantul pada Rabu (11/7).

Istri ketua RW Dusun Kerto Tengah, Nur Habibah (41) mengaku mendampingi penggeledahan kediaman terduga teroris Gutomo. Sebelum mendampingi penggeledahan, Nur berada di rumahnya yang berada persis di depan rumah Gutomo.
 
"Cerita anak saya yang berada di Masjid Al-Falah Kerto. Saat itu, (Gutomo) sedang shalat Ashar berjamaah. Banyak polisi yang berada di luar masjid. Saat keluar itulah dia ditangkap, dan dibawa pergi," katanya.